Selain itu juga mengembangkan sebanyak 4.000 restoran di mancanegara pada 2024 serta mengangkat produk rempah dan bumbu masakan merek lokal Indonesia. Business meeting ini, lanjut Rizki, digelar pada Minggu, (21/5) di London, Inggris dan Selasa (23/5) di Amsterdam, Belanda.
“Adapun rangkaian kegiatan dari business meeting ini di antaranya meliputi listing pembiayaan, peresmian Restoran Orient Express, coaching clinic program IndoStar, memperkenalkan Integrated Technology untuk pengembangan bisnis kuliner, diskusi bersama stakeholder dan diaspora di London dan Amsterdam serta benchmarking ke pasar bumbu yang sudah berkembang di London dan Amsterdam untuk mendorong pasokan bumbu rempah Indonesia agar dapat masuk ke pasar Eropa,” kata Rizki.
Rizki mengatakan Kemenparekraf akan memfasilitasi para pelaku usaha restoran Indonesia dan melakukan pendampingan yang terstruktur dan masif dengan tujuan agar usaha para pelaku restoran tersebut bisa berkembang dan siap mendapatkan pembiayaan dari calon Investor. Selain itu dengan fasilitasi ini diharapkan juga dapat meningkatkan kapasitas ekspor bagi pelaku usaha bumbu dan rempah Indonesia.
“Hal ini sesuai dengan tagline Menparekraf untuk mewujudkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, serta berorientasi pada pemulihan perekonomian Indonesia untuk memasuki tatanan ekonomi baru yaitu ekonomi berbasis digital,” kata Rizki.