Hamburg, Wartaeropa.com – Tepuk tangan meriah menggema di aula KJRI Hamburg, Jerman, dalam acara Lange Nacht der Konsulate.
Para penonton memberikan apresiasinya karena terkesan dengan penampilan tari Jawa yang menampilkan kisah Ramayana itu.
Usai menikmati suguhan tarian tradisional, sebagian penonton bergerak menuju ruang pameran wayang.
Mereka bisa mendengarkan kisah Ramayana yang baru saja mereka saksikan, selengkapnya. Selain itu, juga kisah-kisah lainnya dan seluk beluk pewayangan Jawa.
Di ruang pameran wayang, Friede Paasche, dengan semangat menjelaskan berbagai lakon pewayangan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Tak lupa, ia juga menjelaskan hubungan kisah-kisah itu dengan kehidupan
masyarakat Jawa yang menjunjung keharmonisan dan keseimbangan.
Sementara istrinya, Barbara Buch, menjelaskan berbagai lakon melalui gambar kepada anak-anak, yang kemudian gambar-gambar itu diwarnai.
Kolektor wayang
Friede Paasche adalah seorang kolektor wayang yang tinggal Hannover, Republik
Federal Jerman.
Koleksi wayangnya yang berjumlah lebih dari 900 buah, meliputi wayang kulit, kostum wayang orang, dan wayang klitik dari Pulau Jawa, Bali, Nusa Lembongan, dan Lombok.
Kecintaannya dan pengetahuannya mengenai wayang mendorong Paasche untuk terus mempromosikan budaya pewayangan, termasuk melalui teater boneka Vagantei Erhardt, yang dibentuknya di Hannover.
Menurut Friede Paasche, pengenalan dan keterbukaan terhadap budaya dan gaya hidup masyarakat lain merupakan langkah awal dari terbentuknya pemahaman dan
tenggang rasa, yang akan mendorong terciptanya masyarakat dunia yang lebih
damai.
Gamelan Jawa
Redaksi