Penulis: Sita Phulpin
Paris, Wartaeropa.com – Setelah periode kampanye yang terbilang singkat, bahkan tersingkat dalam sejarah Prancis, pada Minggu 30 Juni 2024 warga Prancis berbondong-bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sebelumnya, pada 9 Juni 2024, Presiden Emanuel Macron -yang dijuluki presiden Jupiter- secara mengejutkan membubarkan parlemen.
TPS dibuka pada pukul 08.00 hingga 18.00, atau sampai pukul 20.00 waktu setempat di kota-kota besar.
Pemilu putaran pertama ini menjadi hari paling menentukan arah masa depan Prancis.
Kesadaran warga Prancis bahwa masa depan negeri mereka dipertaruhkan, tampak dari peningkatan partisipasi secara signifikan dibanding pemilu-pemilu sebelumnya.
Media-media Prancis bahkan menyebutnya sebagai partisipasi historik dalam pemilihan legislatif.
Tak tanggung-tanggung, persentase partisipasi mereka mencapai 65,5 persen, baik pemilih yang hadir di TPS maupun melalui lettre de procuration (surat kuasa).
Penggunaan hak suara melalui lettre de procuration juga mengalami peningkatan tajam. Surat kuasa untuk memilih yang dikeluarkan meningkat hingga 6 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ekstrem kanan unggul sementara
Setelah penghitungan suara di seluruh TPS selesai, seperti prediksi berbagai survei, partai ekstrem kanan Rassemblent National (RN) dan aliansinya meraih kemenangan di berbagai daerah.