Hasil pemilihan legislatif kemarin menunjukkan bahwa tak ada satu pun blok politik yang menang secara absolut.
Satu partai akan disebut menang mutlak jika berhasil meraih 289 kursi.
Sedangkan pada Pemilu ini, masing-masing blok meraih kursi yang hampir seimbang. Blok partai-partai kiri utama yang berjuluk Nouveau Front Populaire (NFP) meraih 183 kursi parlemen, blok Ensemble 163 kursi, sedangkan RN 143 kursi.
Rumit bagi Macron
Imbangnya perolehan kursi itu memaksa Prancis memasuki era baru yang tidak mudah.
Presiden Emanuel Macron bakal menghadapi situasi yang rumit, setelah partainya, Renaissance, dan aliansinya (MoDem, Horizon & partai tengah lainnya) tak lagi menjadi mayoritas di parlemen.
Kemarin malam, begitu hasil pemilu legislatif diumumkan, perdana menteri Gabriel Attal langsung mengundurkan diri.
Pertanyaannya, siapakah yang akan menjadi Perdana Menteri Prancis?
Siapa pun perdana menterinya, E. Macron akan menghadapi periode yang sangat sulit. Presiden harus memimpin Prancis dengan blok-blok politik yang selama ini merupakan oposisinya.
Blok-blok politik yang terbentuk tersebut dipastikan akan menentang program-programnya, bahkan ada upaya untuk membatalkan seluruh program yang telah lolos, misalnya reformasi pensiun.