Penulis: Rieska Wulandari
Milan, Wartaeropa.com – Cuaca panas ekstrim melanda Italia. Tiga warga lanjut usia (lansia) dilaporkan meninggal dunia. Seorang korban warga Roma dan dua lainnya warga Puglia.
Kantor Berita ANSA melaporkan, suhu akan terus meningkat di hari-hari berikutnya. Ahli meteorologi yang menganalisis kedatangan anticyclone afrika memprakirakan, peningkatan suhu akan mencapai angka 40°C di hari-hari mendatang.
Hingga laporan ini diturunkan, pemerintah Italia telah menandai beberapa kota dengan simbol bendera merah dan oranye.
Kota-kota itu adalah Campobasso, Forsinone, Latina, Perugia, Lieti, Roma, Trieste, Ancona, Bologna, Bolzano, Brescia, Florence, Pescara, Turin Verona dan Viterbo.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan Warta Eropa, situasi di kota wisata sudah tak tertahankan.
Pada siang hari suhu dan sinar matahari terasa sangat menyengat. Diperkirakan cuaca panas akan terus melanda hingga akhir Juli ini.

ANSA juga menulis, peneliti memprakirakan akan ada beberapa rekor yang berpotensi bisa dipecahkan mulai pekan depan, misalnya suhu 40°C akan terasa di Agrigento, Caserta dan Ferrara.
Sekitar 18 dan 19 Juli lalu suhu mendekati hingga 40 derajat juga akan terasa di Roma dan 35 derajat di Milan.
Suhu panas akan memecahkan rekor bahkan di lokasi yang memiliki ketinggian. Suhu bisa mencapai 24 derajat pada 1.500 meter atau lebih tinggi dari 20 derajat yang tercatat oleh para ahli, selama lintas anticyclone afrika pada 2012.
Suhu tinggi hingga 42 derajat diperkirakan akan terasa di Foggia dan Taranto serta 41 di Benevento, Syracuse, Florence dan Terni.
Dari pantauan Warta Eropa, beberapa kota seperti Roma, Assisi dan Perugia, kota penyelenggara Umbria Jazz Festival serta Terrni tempat air terjun buatan terbesar di dunia yang dibuat oleh Romawi, Cascata delle marmore para wisatawan mencoba berbagai cara untuk menghadapi panas di kawasan tersebut.