Cuaca Panas Ekstrim di Italia: Tiga Lansia Meninggal, Air Terjun Marmore Diserbu Pengunjung

Dario Cecchini, musisi pendiri band trumpet Funk Off, mengakui cuaca panas sangat menantang bagi dia dan kelompoknya, namun mereka tetap tampil prima.

“Jadi ya, di sini untuk tampil dalam cuaca panas, kami tahu panas, dan kami keluar membawa instrumen. Instrumen kami juga sudah panas tapi tidak apa-apa. Kami berada di Italia pada bulan Juli, iklim semakin panas dan lebih panas. Memang tidak disarankan, tapi ya tidak apa-apa seperti ini,” ujarnya diiringi senyum dan peluh.

Air terjun Marmore dibanjiri wisatawan

Pengunjung menyerbu air terjun untuk merasakan sensasi kesejukannya. (Foto: Rieska Wulandari)

Sementara itu, para wisatawan berbondong-bondong menuju air terjun buatan Cascata Delle Marmori atau Air Terjun Marmore, untuk menikmati kesegarannya.

Air terjun ini adalah air terjun buatan peninggalan bangsa Romawi. Dibuat pada 271 sebelum Masehi dan bertingkat dengan tinggi mencapai 165 meter. Air terjun Marmore tercatat sebagai air terjun buatan manusia terbesar di dunia.

Waktu terbaik untuk mengunjungi area adalah sekitar pukul 11-13 siang atau pukul 15-17 petang. Saat itu pintu air dibuka dan air menggelontor dengan deras, sehingga menciptakan percikan air bagai gerimis yang mampu memberikan kesejukan bagi para pengunjung.

Antonella Guarini, seorang turis dari Monza mengatakan, ia merasa nyaman berada di lokasi air terjun ini.

“Kami baru saja melihat pembukaan jalur air terjun dan dengan demikian air terjunnya semakin kuat dan makin kuat, dan kami bisa mendinginkan diri di tengah suhu panas yang mencapai 40 derajat ini. Saya menikmati air terjun yang bagai gerimis, sebuah pengalaman yang spektakuler, sungguh menakjubkan,” tuturnya.***

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *