“Kami sedang memproses urusan administrasi pemulangan jenazah,“ tegas Donnah Fitrah, diplomat KJRI Frankfurt kepada Warta Eropa.
Hesti masih berpaspor Indonesia. Sudah menjadi kewajiban KJRI Frankfurt untuk mengurus surat pemulangan jenazahnya.
Hesti lahir di Jakarta, kuliah S1 di Hannover, dan menempuh S2 di Karlsruhe, Jerman. Karirnya terbilang bagus. Ia menjadi manajer di sebuah perusahaan konstruksi.
“Bisa lima bahasa, ramah, namun seperti menutup diri,“ kata seorang tetangganya. Anaknya, M, baru berusia 3 tahun.
Keluarganya di Jakarta tidak ingin tragedi ini tersebar. “Ibunya mau operasi jantung,“ tegas pihak keluarga, beralasan.
Di Jerman, khususnya di kawasan Bavaria, tragedi ini menjadi berita besar. Tabloid kuning Bild memasang berita pembunuhan itu besar-besar di headline.
Begitu juga koran lokal lainnya. Nama Indonesia juga disebut-sebut secara jelas, ketika menyangkut asal usul Hesti.