“Beasiswa Erasmus akan memberikan kesempatan kepada para penerima beasiswa untuk meningkatkan pengalaman mereka dan berkontribusi menuju dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan di bidang keahlian mereka masing-masing,” kata Portevin.
Penerima beasiswa Erasmus tahun ini akan menekuni berbagai bidang dan keahlian, termasuk kewirausahaan dan inovasi bisnis, pelestarian lingkungan, teknik, teknologi informasi dan komunikasi, ilmu kedokteran dan biomedis, humaniora, kebijakan publik, pemerintahan, media dan komunikasi, serta seni dan budaya.
Penerima penghargaan EMJM tidak hanya berasal dari kota-kota besar di pulau Jawa, namun juga dari daerah lain di Indonesia, antara lain Riau, Maluku, dan Sumatera Selatan.
Salah satu penerima beasiswa Erasmus yang akan mengikuti Erasmus Mundus Joint Master in Resilience in Educational Contexts (FLOURISH), Rivaria Safitri, adalah seorang guru bahasa Inggris di sebuah sekolah pedesaan yang terletak di perbatasan Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung.
“Program master Erasmus bermanfaat untuk membantu saya sebagai guru untuk meningkatkan kemampuan siswa saya yang tinggal di pedesaan dan tumbuh dalam keadaan yang penuh tantangan,” kata Rivaria.
“Program Erasmus Mundus Joint Masters akan menjadi masa yang menarik dan mencerahkan bagi saya. Dua tahun ke depan, kami akan dihadapkan dengan penuh rasa ingin tahu dan semangat, dan semoga kami bisa kembali untuk berkontribusi di bidang kami masing-masing,” kata penerima penghargaan Erasmus lainnya, Ghozaly Amna, akan melanjutkan studi Erasmus Mundus Master Global Studies (EMGS).