Macron Tunjuk Michel Barnier Sebagai PM, “Sinetron Politik” Prancis Belum Usai

Penulis: Sita Phulpin

Paris, Wartaeropa.com – Beberapa bulan terakhir ini, berbagai nama tokoh bermunculan di bursa calon perdana menteri (PM) Prancis.

Dan menjelang penutupan Paralimpiade Paris 2024, Emanuel Macron, presiden ke-8 pada rezim ke-5 Republik Prancis, akhirnya memilih Michel Barnier sebagai perdana menteri.

Barnier adalah seorang politikus kawakan dari partai kanan moderat LR (Les Republicains).

Politikus gaek berusia 73 tahun ini dikenal sebagai negosiator pihak Uni Eropa, saat terjadinya Brexit (momen ketika Kerajaan Inggris Raya keluar dari Uni Eropa).

Kritik dari oposisi

Terpilihnya Michel Barnier sebagai kepala pemerintahan, mengundang berbagai reaksi dari para tokoh politik, terutama dari oposisi.

Partai oposisi menuding Macron tidak mengindahkan demokrasi. Partai yang dimaksud adalah NFP (Nouveau Front Populaire), blok kiri yang terdiri dari partai LFI (La France Insoumise), PS (partai sosialis), EELV (ekologi) & PCF (partai komunis Prancis), yang memenangi pemilu legislatif antisipasi pada 7 Juli lalu.

Kendati secara konstitusi presiden tidak wajib menunjuk perdana menteri usulan blok pemenang, namun diharapkan perdana menteri terpilih juga berasal dari blok pemenang.

Sedangkan Michel Barnier berasal dari partai LR dengan perolehan suara hanya 5,4 persen.

Politisi wanita urung dipilih

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *