Media sosial dan munculnya pemengaruh (influencer) fesyen Muslim juga memainkan peran penting dalam meningkatnya permintaan fesyen halal.
Para influencer dan blogger menggunakan platform sosial untuk menunjukkan bagaimana modest fashion dapat menjadi gaya dan trendi.
Visibilitas dan pengaruh mereka telah meningkatkan kesadaran tentang berbagai pilihan fesyen halal yang tersedia, menginspirasi lebih banyak Muslim untuk mengeksplorasi dan mengadopsi gaya-gaya ini.
Kemampuan untuk melihat contoh nyata tentang bagaimana mengintegrasikan kesopanan ke dalam mode modern telah berkontribusi secara signifikan terhadap meningkatnya minat terhadap mode halal.
Selain itu, tren menuju preferensi konsumen yang etis dan berkelanjutan berdampak pada pasar fesyen halal.
Sumber bahan baku dan kelestarian lingkungan
Poppy menjelaskan, banyak merek fesyen halal yang menekankan pada sumber bahan baku yang etis, praktik perdagangan yang adil, dan kelestarian lingkungan.
“Keselarasan dengan masalah etika yang lebih luas ini beresonansi dengan konsumen yang tidak hanya berfokus pada kepatuhan agama tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan dari pembelian mereka,” tutur pengusaha dan politisi ini.
Hasilnya, fesyen halal menarik minat konsumen yang memprioritaskan pertimbangan agama dan etika, yang selanjutnya mendorong permintaan untuk produk-produk ini.
Alice Veloso, seorang perancang busana dari Brasil, kepada Warta Eropa mengatakan bahwa rancangan favoritnya adalah rancangan pakaian lurik yang membawa nuansa tahun 1820-an yang penuh dengan sentuhan renda dan menggunakan payung, dengan gaya yang romantik.
“Saya benar-benar merasa seperti berada di tengah-tengah bunga-bunga di ladang, rasanya seperti kembali ke masa lalu,” ujarnya.
Sementara itu, pengunjung lain, Elvira Mita, yang juga berprofesi sebagai penata busana dari Italia, mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai gaya fesyen halal yang dibawakan para perancang Indonesia.
“Para penata gaya yang berani, saya sangat menyukai corak-corak yang begitu bebas, memberikan kesan berbeda dari pakaian tertutup yang biasanya saya lihat dari Timur Tengah. Sungguh suatu sajian peragaan busana yang memberkan imajinasi yang sangat luar biasa. Saya sangat suka dengan corak dan keberanian mereka yang memilih untuk hidup dengan mengenakan gaya busana seperti ini,” tuturnya kepada Warta Eropa.***
Foto headline: Rieska Wulandari