Selama ini, A&D mengimpor kakao dari ribuan petani kecil di Afrika Barat. Mereka menegaskan bahwa meski petani-petani ini tidak terlibat dalam deforestasi, mereka tetap tidak akan mampu memenuhi aturan EUDR.
Bahkan, laporan dari media Jerman “Stern” juga menyoroti bahwa implementasi EUDR di sektor kopi Ethiopia justru berpotensi memperparah deforestasi, apabila petani beralih ke tanaman lain akibat jatuhnya harga kopi atau ketidakmampuan mereka memenuhi persyaratan yang ketat.
“Gugatan A&D ini menunjukkan bahwa pihak yg berkeberatan dengan EUDR tidak hanya negara-negara penghasil sawit dari Selatan, tetapi juga bahkan industri coklat dari UE sendiri,” kata Dubes RI Arif Havas Oegroseno kepada WartaEropa.com.
“Selama ini sawit selalu menjadi maskot “kambing hitam” deforestasi yang terus menerus digaungkan media Barat dan LSM anti sawit. Kita perlu melihat bagaimana LSM anti sawit menyikapi gugatan industri coklat UE ini,” tegas Dubes RI.