Ketua IASI Angela Basiroen mengaku heran sekaligus gembira melihat antusiasme masyarakat, baik orang Jerman maupun anak-anak muda Indonesia, untuk mengikuti kegiatan ini.
Joanna, salah seorang peserta, mengungkapkan kegembiraannya karena mendapat pengalaman baru mengikuti workshop membatik.
Menurutnya, proses menciptakan sesuatu dengan tangan sendiri sangatlah menarik dan menyenangkan.
Joanna bahkan merekomendasikan kepada teman-temannya untuk mengikuti workshop pada sesi selanjutnya.
Pameran instalasi kain batik
Selain workshop membatik, Pekan Pembukaan Pameran diisi dengan dengan instalasi kain batik Lasem di salah satu ruangan di MARKK dan diskusi buku New Motif of Lasem Batik Tulis: A Sustainable Design Study.
Acara diskusi dipandu penulis buku itu, Dr. dra. Vera J. Basiroen, MFA.
Sekitar 50 orang peserta diskusi buku diajak untuk menyelami berbagai motif baru batik lasem yang terinspirasi dari keindahan alam pesisir, benda-benda dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Lasem maupun sejarah masa kolonial Lasem.
Apresiasi batik yang dipamerkan
Setelah mengikuti diskusi, para peserta mengunjungi instalasi batik Lasem.
Mereka sangat mengapresiasi cerita di balik masing-masing kain batik yang ditampilkan.