“Cokelat Ransiki menawarkan pengalaman mewah dengan rasa yang kaya dan lembut, serta aroma buah dan sedikit vanila manis. Cokelat ini mencerminkan keindahan Papua dan kekayaan tanahnya,” imbuh pemilik perusahaan pengrajin cokelat premium asal Bandung ini.
Cokelat artisan/artisanal
Para pengusaha cokelat artisanal Indonesia, yang tergabung di ACBI, berusaha memperkenalkan dan menyediakan produk cokelat dengan kandungan kakao di atas 55 persen.
Cokelat artisanal adalah hasil dari perpaduan seni dan ilmu pengetahuan yang memadukan berbagai bahan berkualitas tinggi seperti biji cokelat pilihan.
Selain itu juga gula, mentega kualitas tinggi dan bahan tambahan lainnya yang menciptakan harmoni rasa yang unik.
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa biji cokelat mampu meregenerasi sel dan pada diet rendah karbohidrat atau populer dengan diet keto. Sehingga cokelat dengan kandungan 100 persen justru dianjurkan oleh para ahli nutrisi untuk dikonsumsi.
Salah satu produk cokelat artisanal premium adalah Terve dari Bandung, yang memiliki kandungan cokelat di atas 55 persen. Produk ini menggunakan varietas biji asli Indonesia yang berasal Ransiki, Papua Barat.
Kendati tergolong artisanal, Terve menghadirkan teknologi Italia yang mampu mengontrol setiap langkah untuk memastikan kualitas setiap batang cokelat menjadi pengalaman istimewa bagi penikmatnya.
Kendati baru berusia satu tahun, Terve berhasil melakukan ekspor skala kecil ke Jepang, dan saat ini berusaha menggaet pasar ekspor Jerman, Hong Kong, Jepang dan Inggris.***