Sementara itu, Media Relations Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI) Aprilia Melissa mengatakan, pihaknya menyediakan cokelat premium yang berbasis pada keunikan biji cokelat yang berasal dari wilayah-wilayah pedalaman Indonesia, dari Jawa Barat hingga Papua.
Aprilia menekankan bahwa produk cokelat Indonesia ditawarkan dengan harga yang tidak murah, karena memiliki kekhasan dan kekayaan rasa yang berani bersaing dengan produk-produk coklat premium dunia.
“Di SIAL Paris ini kami bertemu dengan varian potential buyers yang justru tidak mencari produk murah, melainkan mencari produk selected untuk menyasar market high end (kelas atas, Red.),” ujar pengusaha cokelat artisan yang membuka stand di pameran ini.
Sejauh ini, lanjut Aprilia, calon pembeli yang datang ke paviliun Indonesia sangat beragam. Mereka berasal dari Prancis, Jepang, Hongkong, Brazil dan negara-negara lainnya.
Paolo Von Certzen, seorang pengunjung yang menjabat Commodities and Special Product sebuah perusahaan perdagangan makanan di Brazil, mengakui cokelat Indonesia memiliki citarasa yang kaya, yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Padahal ia berasal dari Brazil, negeri tropis yang memiliki cukup banyak produk biji cokelat.
Demikian pula Mohammad El Bana, seorang pebisnis dari Dubai. Ia menilai cokelat Indonesia memiliki citarasa yang jauh melebihi apa yang dia bayangkan.