“Hari ini kita berkumpul tidak hanya untuk menyaksikan indahnya kesenian gamelan dan kebudayaan Indonesia, tetapi juga untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat,” kata Konjen RI.
Sebuah pencapaian yang mencerminkan kekuatan diplomasi, kolaborasi, dan saling pengertian yang telah berkembang sejak tahun 1949, di berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang ekonomi dan politik, tetapi juga dalam bidang budaya.
“Budaya adalah jembatan yang mempertemukan perbedaan, dan melalui gamelan, kita berbicara dalam bahasa universal yang dapat dipahami oleh semua bangsa,” ujar Konjen Listyowati.
Presiden Field Museum, Dr. Julian Siggers, dalam pertemuan terpisah dengan Konjen Listyowati menegaskan mengenai pentingnya diplomasi budaya dalam membangun hubungan antara Indonesia dan AS, dan bagaimana Field Museum siap mendukung berbagai upaya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada publik AS.
Gamelan dan tariannya, dengan keindahan ritme dan harmoninya, adalah salah satu wujud dari kekayaan budaya Indonesia yang telah memikat hati banyak orang, termasuk di Amerika Serikat.
“Kehadiran gamelan di Field Museum, sebuah tempat yang sangat menghargai keberagaman budaya dunia, sangatlah signifikan,” ujar Dr. Jamie Kelly, Kepala Departemen Antropologi Field Museum, dalam sambutan pembukanya.
Direktur untuk Kerja Sama Pemerintah Field Museum, Dr. Mimi Cowan, mengatakan bahwa konser ini berlangsung atas kerja sama erat KJRI Chicago dan Field Museum.
“Beberapa bulan yang lalu, kami mengadakan pertemuan dengan KJRI Chicago dan kami mendengar tentang kesempatan baik ini. “
“Kami menyambut baik rencana kolaborasi serta apresiasi atas inisiatif yang disampaikan KJRI untuk memperkuat kerja sama dan diplomasi kebudayaan antar dua negara” ujar Mimi.
Salah seorang pengunjung yang juga merupakan seorang profesor linguistik dari Universitas DePaul Chicago, menyampaikan kekagumannya pada pertunjukan gamelan.