Pameran Budaya Indonesia di Belanda Sepi Pengunjung, Penyelenggara Rugi Miliaran Rupiah

Naya merasa sedikit terhibur karena banyak yang merekam atau memvideokan pertunjukan tersebut dan membagikannya di media sosial. Inilah yang membantu mengurangi rasa kecewanya.

Sementara itu, Myra Rouhof dari organisasi Bisnis Negeriku -tuan rumah dan penyelenggara di Belanda- mengaku sudah berusaha maksimal untuk mewujudkan acara ini di tahun 2024.

“Sebenarnya acara ini sudah lama direncanakan tetapi tertunda karena ada pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024,” ungkapnya kepada Yuke Mayaratih melalui sambungan telepon.

Hal itu mengakibatkan banyaknya sponsor yang mengundurkan diri. Namun ia dan timnya jalan terus dan memboyong setidaknya 40 pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan 15 sponsor perusahaan besar, termasuk BUMN.

Salah pemilihan waktu

Sejumlah pengisi acara dan vendor menyebutkan, undangan untuk berpartisipasi diedarkan terlalu mendadak, hanya 1-2 minggu sebelum acara.

“Seharusnya acara ini dilaksanakan di musim panas saat daya beli pengunjung lebih tinggi, seperti Tong Tong Fair yang digelar pada Juni atau Juli,” ujar Rini.

Ia juga menyoroti jadwal operasional Discovering the Magnificence of Indonesia 2024 yang berakhir pukul 18.00 waktu Eropa tengah. Terlalu sore untuk sebuah pameran.

Mira Rouhoft mengaku, ini adalah pameran khusus produk Indonesia di Belanda yang pertama ditanganinya.

Pameran ini mengombinasikan dan mempertemukan pelaku bisnis Indonesia dan pelaku bisnis di Belanda (business matching).

“Jadi memang Discovering the Magnificence of Indonesia 2024 tidak didesain seperti acara Tong Tong Fair atau pasar malam seperti umumnya. Kami menjual dan memperkenalkan desa wisata, memperkenalkan produk UKM dan pergelaran budaya serta forum bisnis,” tutur Myra.

Rugi Rp 5 miliar

Dalam acara Discovering the Magnificence of Indonesia 2024 ini, Myra mengaku mengalami kerugian hingga Rp 5 miliar.

Kendati demikian, Myra dan tim Negeriku tidak kapok dan tetap akan membuat acara serupa pada tahun 2025, tentu saja, dengan segala perbaikan.

Para peserta pameran berharap penyelenggaraan acara ini di masa depan melibatkan event organizer yang lebih berpengalaman di pasar Belanda.

“Kami percaya dengan nama besar sponsor dan KBRI, tapi hasilnya mengecewakan. Publikasi minim dan pengunjung sepi membuat kami sesama pedagang hanya saling membeli barang satu sama lain,” keluh seorang peserta.

Discovering the Magnificence of Indonesia 2024 menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara untuk memperbaiki strategi promosi, waktu pelaksanaan, dan kolaborasi dengan mitra lokal.

Potensi besar budaya dan produk Indonesia tetap menjanjikan peluang sukses, jika dikelola dengan lebih profesional.***

Foto headline: penari pengisi acara Discovering the Magnificence of Indonesia 2024 (Foto: Yuke Mayaratih)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *