Ambar dikenal sebagai perempuan Indonesia yang konsisten mengenakan busana tradisional. Ia rajin membawa semangat pelestarian budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Alumnus Sastra UGM ini menjadikan batik, tenun, dan kebaya sebagai bentuk ekspresi identitas dan kontribusi nyata terhadap pelaku UMKM batik di Indonesia.
Alasan yang memicu Ambar berkonsitensi menggunakan busana leluhur indonesia yaitu
karena adanya kedekatan emosional, adanya keinginan dari dalam diri sendiri, dan
kebanggaan menjadi perempuan Indonesia yang tinggal di Eropa tapi tetap menjaga
warisan budaya Indonesia.
Alasan lainnya adalah membantu UMKM tetap hidup di tengah tantangan globalisasi.
Salah satu hambatan dalam berbusana Indonesia di Eropa yaitu cuaca, terutama musim dingin. Namun menjadi tantangan tersendiri, ia tetap konsisten mengampanyekan kebanggaan terhadap warisan leluhur Indonesia.
Ambar juga menjadi pelopor Selasa Berkebaya, yaitu hari dimana ia mengenakan batik setiap Selasa.
Ia percaya bahwa mengenakan warisan budaya adalah bagian dari memperkuat identitas dan jati diri bangsa.
Dalam rangka Hari Perempuan Internasional, Ambar berpesan, “jangan pernah melupakan jati diri kita. Selalu ingatkan diri sendiri tentang asal usul budaya leluhur kita.”
Narasumber kedua, Anne Patricia Sutanto, Vice CEO PT Pan Brothers Tbk.