Il Salone del Mobile, Pameran Bergengsi Dunia dengan Bahan Baku Kayu dari Indonesia

Perusahaannya membuka cabang di Indonesia, berkedudukan di Semarang dan Cirebon. Seluruh produk dikerjakan dengan tangan oleh para pengrajin lokal. Jadi mereka berkontribusi pada perekonomian Indonesia.

Perusahaan itu mampu meraih nilai transaksi lebih dari 4 juta euro hingga 80 sampai 90 juta euro per tahun.

Inovasi baru

Arper mendaur ulang kertas dan limbah plastik, yang kemudian digunakan sebagai bahan produk meubel mereka. (Foto: Rieska Wulandari)

Namun saat ini material alamiah semakin langka, sehingga Arper, sebuah perusahaan Italia, mulai mengembangkan inovasi baru.

Bekerja sama dengan Papershell, Arper mendaur ulang kertas dan limbah plastik, yang kemudian digunakan sebagai bahan produk meubel mereka.

Menurut Sandro Bartoletti, Chief Financial and Operative Officer Arper, pada tahun lalu material baru Papershell, yang digunakan di Cativa 53, adalah material yang bisa didaur ulang.

“Perusahaan kami satu-satunya di dunia yang menerapkan penggunaan material daur ulang untuk kursi,” ujar Bartoletti.

Pihaknya tahun ini membuat produk yang lebih canggih dalam hal daur ulang, yang disebut Cativa 46 -produk paling best seller yang dibuat sepenuhnya atas permintaan pelanggan.

“Plastik sisa produksi yand didaur ulang adalah produk paling penting di masa datang. Dan ini menjadi pilar kami untuk masa depan. Kami adalah pelopor di pasar,” pungkasnya.***

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *