Bern, Wartaeropa.com – Kekuatan dialog mampu meredakan kekerasan dan menciptakan rekonsiliasi. Inilah yang terjadi pada konflik berkepanjangan di Aceh, beberapa tahun lalu.
Melalui proses negosiasi dan diplomasi, konflik yang digambarkan sebagai konflik terlama dan paling mematikan di Asia Tenggara akhirnya mencapai hasil akhir yang memuaskan.
Kedutaan Besar RI di Bern, Swiss, pada Kamis 15 Mei 2025, menggelar pemutaran film The Last Accord: War, Apocalypse, and Peace in Aceh.
Film dokumenter tentang resolusi konflik Aceh yang diputar di Cinecamera Bern itu, terselenggara berkat kerja sama KBRI Bern dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).
Kuasa Usaha ad Interim dari Perwakilan Tetap RI untuk PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Achsanul Habib, membuka acara pemutaran film eksklusif tersebut.
Keunggulan diplomasi

Dalam sambutannya, Duta Besar Achsanul Habib menggarisbawahi keunggulan diplomasi Indonesia dalam penyelesaian berbagai sengketa melalui dialog, mediasi, dan rekonsilliasi.
Film The Last Accord produksi FPCI ini mengisahkan perjalanan resolusi konflik berkepanjangan di Aceh yang diselesaikan melalui proses negosiasi dan diplomasi.
Ini, menurut Dubes Achsanul, menjadi contoh nyata kekuatan dialog dalam meredakan kekerasan dan menciptakan rekonsiliasi.
Pemutaran film tentang konflik Aceh itu mendapat sambutan hangat dari kalangan diplomatik, akademisi, bisnis, serta masyarakat kota Bern.
Suasana khidmat