Sejenak Menikmati Suasana Indonesia di Pasar Kecil Indo Garden Wilp Belanda

Di satu sudut lain, lemper, pastel, dan risoles berukuran besar dipajang rapi. Satu koin untuk satu potong. Namun perhatian lebih besar tertuju pada stan sate ayam. Api kecil terus menyala di atas tungku, mengepulkan asap dan aroma kacang manis. Sate disajikan dalam kemasan kertas berbentuk segitiga, lima tusuk dengan siraman bumbu kacang dan taburan bawang goreng. Harganya: dua koin, atau enam euro.

Musik, Tari, dan Ingatan yang Bertahan

Tak hanya rasa yang disuguhkan, tetapi juga irama dan gerak. Musisi Ben Heart dan Duo Ginger tampil membawakan lagu-lagu penuh semangat yang mengundang tawa dan tarian. Tidak butuh aba-aba, tubuh-tubuh mulai bergerak serempak dalam Poco-poco dan line dance. Di antara mereka, perempuan dan laki-laki dengan rambut perak dan logat Belanda yang kental ikut berjoget. Di sinilah budaya tidak sekadar dilihat, tapi dijalani kembali.

Tiga penari tampil membawakan tarian tradisional Indonesia dengan gerakan gemulai. Tak semuanya asli Indonesia. Dua di antaranya berdarah campuran. Namun setiap lenggokan mengandung sesuatu yang tak bisa diajarkan: ingatan yang dibentuk oleh cerita orang tua, foto-foto lama, dan kecintaan pada negeri yang mereka kenal lewat rasa dan musik.

By Redaksi

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *