Basel, Wartaeropa.com – Bunyi ceng-ceng (simbal pada gamelan Bali) dan permainan kendang dalam tempo cepat menggema di jantung kota Basel, di tengah suasana pagi yang sejuk.
Lantunan gamelan yang mengiringi tarian Bali itu dimainkan di ajang tahunan Gamelan Community Gathering (GCC), yang digelar KBRI Bern bekerja sama dengan Musik-Akademie Basel dan Sanggar Gamelan Saraswara.
Mengusung tema Musik und Tanz aus Bali (Musik dan Tari dari Bali), GCC selalu sukses memikat ratusan pecinta seni dan budaya Indonesia yang ada di Swiss.

Suasana pagi yang sejuk di Musik-Akademie Basel berubah menjadi hangat dengan lantunan Gender Wayang, salah satu bentuk seni karawitan Bali yang penuh semangat.
Penonton disuguhi persembahan tari Bali yaitu Tari Puspanjali dan Joged Bumbung yang dibawakan dengan memukau oleh Inten, Amandine dan Putu.
Sementara itu, Enrico, seorang pemuda Italia, berhasil menghipnotis penonton dengan Tari Gambuh.
GCC 2025 ini sukses digelar berkat kolaborasi dengan komponis gamelan asal Bali, Krisna Sutedja, yang tampil sebagai kolaborator tamu.
Konser gamelan tahunan yang merupakan program budaya unggulan KBRI Bern yang rutin digelar sejak 2022 ini dihadiri para akademisi, seniman, diaspora Indonesia, siswa BIPA, serta friends of Indonesia.

Selain itu, dimeriahkan pula oleh penampilan para musisi Swiss dalam membawakan seni Bali dengan penuh penghayatan.