Prihatin Kondisi di Tanah Air, Mahasiswa Hingga Ibu Rumah Tangga di Prancis Turun ke Jalan dalam Aksi “Paris Bergerak”

Penulis: Sita Phulpin *)

Paris, Wartaeropa.com – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mencatat, sebanyak 3.337 orang ditangkap polisi dalam rangkaian aksi unjuk rasa di berbagai kota di Indonesia, pada 25-31 Agustus 2025.

Selain itu, sebanyak 1.042 orang dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit, serta dan 10 korban meninggal dunia. LBH-YLBHI menegaskan, angka tersebut belum termasuk mereka mengalami cedera akibat penyiksaan selama proses penangkapan.

Aksi damai di depan Place Possoz, Paris, 100 meter dari KBRI Paris. (Foto: Sita Phulpin)

Diaspora di berbagai negara pun bereaksi, termasuk diaspora Indonesia dan sahabat Indonesia di Prancis. Mereka menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat 5 September 2025.

Di bawah nama “Prancis Bergerak”, puluhan diaspora Indonesia menggelar aksi damai di Place Possoz, yang hanya berjarak 100 meter dari KBRI Paris.

Menurut Sandhy, koordinator unjuk rasa ini, aksi mereka tak terafiliasi dengan organisasi masyarakat (ormas) maupun partai politik apa pun.

Replika kuburan, sebagai simbol keprihatinan atas jatuhnya korban jiwa. (Foto: Sita Phulpin)

“Ini murni atas inisiatif warga Indonesia yang tinggal di Paris, Prancis, dan prihatin dengan kondisi di Tanah Air,” tegasnya kepada Warta Eropa.

Seperti masyarakat Indonesia di negara-negara Eropa lainnya, mereka gusar melihat kondisi Indonesia saat ini. Inilah yang mendorong warga Indonesia di Paris menggelar aksi ini.

Puluhan warga Indonesia, terdiri dari mahasiswa, seniman, pekerja migran, ibu rumah tangga, bahkan warga Prancis sendiri, memenuhi Place Possoz, Paris.

Peserta aksi terdiri dari mahasiswa, seniman, pekerja migran, ibu rumah tangga, bahkan warga Prancis sendiri. (Foto: Sita Phulpin)

Mereka mengusung poster yang bertuliskan tuntutan dan kritik yang ditunjukan kepada pemerintah Indonesia.

Tuntutan mereka di antaranya, mendesak agar brutalitas yang dilakukan oleh aparat (Polri dan TNI) segera dihentikan. Selain itu, mereka menuntut diusut tuntasnya kasus korupsi, pembatalan kenaikan gaji dan tunjungan anggota DPR, yang menjadi biang pemborosan anggaran negara.

Massa juga menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya bagi para korban tewas dalam gelombang aksi unjuk rasa. Mereka menuntut pula pembebasan para aktivis yang masih ditahan pihak kepolisian di beberapa kota.

Menuntut pembebasan aktivis yang ditahan dalam rangkaian unjuk rasa di Indonesia. (Foto: Sita Phulpin)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *