Firza, salah seorang pekerja Indonesia di Prancis yang hadir dalam aksi itu, menyatakan turut menyampaikan tuntutan karena kondisi buruk Indonesia akibat uang yang dihambur-hamburkan secara tidak bijaksana oleh pemerintah dan DPR RI.
Ini, menurutnya, berdampak langsung pada rakyat Indonesia. Gaji dan tunjangan anggota DPR yang sangat tinggi itu seharusnya digunakan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.
Lebih jauh dia mengatakan, pada level perorangan, kesulitan ekonomi keluarga di Tanah Air bisa berdampak secara ekonomi pada WNI yang tinggal di luar negeri.

Pengunjuk rasa lainnya, Fathur Kurniansyah, seorang mahasiswa, menyatakan, karena jauh dari Indonesia, ia makin menyadari bahwa birokrasi di negeri, kita perlu banyak pembenahan.
“Dari rangkaian aksi yang terjadi di Indonesia, terlihat bahwa kepolisian justru tidak memgayomi rakyat,” ujar mahasiswa Jurusan Telekomunikasi dan Jaringan Conservatoire National des arts & des Metiers (CNAM), Paris, itu.
Selain itu, di pihak yudikatif dan eksekutif, lanjut Fathur, kebijakan-kebijakan yang diambil tidak memihak rakyat Indonesia.

“Malah memperburuk ketimpangan sosial antara rakyat dan wakilnya (anggota DPR, Red), yang diperparah dengan perilaku tak peka pada kesulitan rakyat.
Sementara itu, Dimas Sibarani, mahasiswa Indonesia yang menjadi koordinator unjuk rasa, mengingatkan bahwa aksi massa selanjutnya akan digelar di Place de la Bastille, Paris, para Minggu 7 September 2025 sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Dimas menegaskan, rencana aksi lanjutan tersebut untuk menjaga api perjuangan, yang sebelumnya telah hidup di beberapa negara lain, tetap menyala.
Ini patut direnungkan oleh semua diaspora Indonesia di luar negeri. Selain membentuk kesadaran nasionalisme melalui unjuk rasa, apa saja tindakan konkret yang bisa dilakukan untuk membantu perjuangan menuju Indonesia yang lebih baik dan bersih dari kerakusan?
Juga apakah dengan cara memberi edukasi berpolitik yang sehat kepada masyarakat cilik, serta tidak membantu pihak-pihak yang mencari undangan untuk anggota DPR RI maupun DPRD yang ingin berjalan-jalan ke luar negeri dengan dalih kunker tak jelas? Ini PR bagi kita semua.
Perubahan sebuah bangsa tak mungkin terjadi tanpa niat dari masing-masing warganya di mana pun dia berada.***
*)Koresponden Warta Eropa di Paris, Prancis