Bern, Wartaeropa.com – Indonesia dan Swiss sudah hampir 75 tahun menjalin hubungan bilateral.
Kerja sama kedua negara meliputi bidang ekonomi, perdagangan dan investasi. Termasuk kerja sama pendidikan vokasi, riset dan inovasi.
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein Ngurah Swajaya bertemu dengan Ketua Parlemen Konfederasi Swiss Maja Riniker, pada 5 September 2025, di Gedung Parlemen Swiss di Bern.
Mereka membahas kerja sama bilateral yang didukung Parlemen Swiss serta perayaan 75 Tahun hubungan Bilateral RI – Swiss pada 2026. Selain itu, kerja sama antar-Parlemen Indonesia dan Swiss maupun ASEAN dan Swiss.
Peringatan 75 Tahun Hubungan Bilateral RI-Swiss pada 2026 menjadi momentum 10 Tahun kemitraan Sektoral ASEAN – Swiss.

Ketua Parlemen Swiss sangat mendukung peningkatan kerja sama bilateral,
khususnya di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, termasuk kerja sama
pendidikan vokasi serta riset dan inovasi yang telah berjalan.
Riniker, yang berasal dari Kanton (negara bagian) Aargau, dari partai FDP (Liberal), menyambut baik rencana kunjungan Menteri Federal Bidang Ekonomi Swiss Guy Parmelin ke Indonesia, pada akhir September 2025.
Parmelin akan membawa misi bisnis, sebagai momentum yang sangat baik dalam meningkatkan investasi Swiss di Indonesia.
Riniker juga sepakat untuk memperkuat kerja sama antar Parlemen, khususnya dalam kerangka Swiss – ASEAN serta interaksi regular antara tokoh-tokoh anggota Parlemen Swiss dengan Kepala Perwakilan ASEAN di Bern.
Ketua Parlemen Swiss menegaskan, berdasarkan atas sistem Parlemen di Swiss, anggota Parlemen Swiss hanya akan berada di Bern ketika musim sidang yang dilaksanakan 4 kali setahun, masing-masing selama 3 minggu setiap sidang.
Anggota Parlemen Swiss, kecuali Ketua Parlemen dan Ketua Senat, tidak berkantor
di Bern, melainkan berada di wilayah konstituensi masing-masing.