Oleh: Rieska Wulandari *)

PEKAN depan adalah pekan busana. Namun itu akan menjadi pekan mode pertama di Milan tanpa kehadiran sang “Re Giorgio” atau Raja Giorgio.

Nama Giorgio Armani tak sekadar gaung, tapi benar-benar memberikan dampak yang berpengaruh bagi industri mode, khususnya di Italia. Ia dikenal luas sebagai sosok yang merevolusi busana pria dan mendefinisikan ulang tentang keanggunan.

Desain Armani tak sekadar trend, tapi identik dengan gaya ala Italia. Mereknya telah berekspansi secara global pula di berbagai lini, mulai dari haute couture, prêt-à-porter, parfum hingga perabot rumah tangga.

Warisannya melampaui mode, dengan filosofi yang menekankan keanggunan, pengendalian diri dan keindahan abadi yang tak lekang oleh waktu.

Kisah di balik julukannya adalah sejarah reputasi, berasal dari kariernya yang luar biasa, yang membentang lebih dari lima dekade.

Desain inovatif Armani adalah dedikasi yang memberikan perhatian penuh terhadap detail, dan komitmennya terhadap kualitas, sehingga membuatnya mendapatkan pengakuan dan kekaguman yang luas.

Ia berjasa mempopulerkan power suit bagi wanita dan memperkenalkan pendekatan yang lebih fleksibel terhadap maskulinitas dalam mode.

Pengaruh Armani yang progresif dan tak pernah stagnan di dunia mode tak terbantahkan, dan julukannya “Re Giorgio” menjadi bukti warisan abadinya. Ia tak hanya merancang busana sekaligus pendiri rumah mode mewah Armani.

Armani lahir pada 11 Juli 1934 di Piacenza, Italia. Lelaki itu memperkenalkan nafas kontemporer yang penuh citra elegan pada karya-karyanya.

Armani tumbuh di lingkungan sederhana selama Perang Dunia II, dan menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Milan.

Namun ia meninggalkan kuliahnya, kemudian bertugas di Angkatan Darat Italia. Kariernya di dunia mode dimulai dari penata etalase dan pramuniaga di La Rinascente di Milan.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *