Oleh: Rieska Wulandari

ORANG beragama ingin memampatkan waktu, dan berkata bahwa segalanya tercipta dan prosesnya hanya berlangsung dalam 7 hari. Wow banget Kan? Tampak sangat supernatural.

Anehnya, kalau Tuhan itu kerja cukup 7 hari, mereka juga ngotot bahwa Tuhan itu abadi. Lalu setelah 7 hari itu, Tuhan ngapain aja? Berhenti mencipta? Atau apakah berarti Tuhan banyak menganggur?

Saya nggak sepakat kalau Tuhan menganggur. Ia justru entitàs paling sibuk sejagat raya. Sampai sekarang pun, variasi genetik masih terus tercipta. Keindahan dan keajaiban baru terus muncul. Magic kah?

Tapi kalau kita merenung lagi, alam menunjukkan berbagai bukti.

Selama milyaran tahun, siapa yang bekerja membuat semesta ini eksis tanpa batas?
Siapa lagi kalau bukan Dia yang berkuasa dan berkiprah dalam kelanggengan yang niscaya. Ia tetap bekerja tanpa lelah dan penuh kemegahan, dalam kesempurnaan dan yang tak pernah stagnan, dengan kebesaran Mahakarya yang evolusional.

Jadi barang siapa yang mempertanyakan evolusi, perlu mempertanyakan lagi konsep penciptaan semesta 7 hari.

Dalam kitab suci dituliskan: “Waktu Tuhan tidak sama dengan waktu manusia.”

Bagaimana kalau ternyata artinya 7 hari itu bisa saja diterjemahkan sebagai 7 juta tahun atau 7 miliar tahun waktunya manusia?

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *