EUDR Berpotensi Hambat Akses Petani Kecil, Khususnya Perempuan

Keberlanjutan bukan hanya menjaga hutan, tetapi juga menjaga kehidupan petani kecil. (Foto: Dok KBRI Roma)

Sementara itu, Cici, petani sawit dari Jambi juga menyampaikan bahwa pelindungan hutan harus berjalan bersama pelindungan petani kecil, dan bahwa mereka bukan bagian dari masalah, melainkan bagian dari solusi.

“Kami siap mendukung keberlanjutan, tetapi tidak bisa berjalan sendiri. Petani kecil berharap ada masa transisi yang adil, biaya kepatuhan dibagi bersama rantai pasok, serta pengakuan pada standar nasional seperti ISPO. Kami juga memohon adanya ruang dialog agar suara petani perempuan sawit didengar,” lanjutnya.

Cici menutup paparannya dengan menyampaikan satu pesan kunci, yaitu “tanpa petani kecil, tidak ada minyak sawit berkelanjutan, dan tanpa petani kecil, tidak ada masa depan rantai pasok global yang adil.”

Turut menjadi narasumber internasional, Kati Partanen, Treasurer sekaligus Board Member World Farmers’ Organisation; Blaise Kuemlangan, Chief of Development Law Service FAO; serta Pietro Paganini, President dan co-founder Competere.

Diskusi dipandu oleh Lauren Phillips, Deputy Director Rural Transformation and Gender Equality Division FAO, yang berperan sebagai moderator dan memfasilitasi jalannya dialog.

Kehadiran para pembahas menghadirkan beragam perspektif, mulai dari pengalaman langsung petani perempuan hingga pandangan hukum, regulasi, dan kebijakan, yang memperkaya pemahaman bersama mengenai tantangan EUDR.

Melalui forum ini, Indonesia berharap tercipta ruang dialog konstruktif untuk berbagi pengalaman, menampilkan praktik terbaik, serta menegaskan kontribusi penting petani perempuan dalam membangun sistem pangan global yang berkelanjutan dan inklusif.

Indonesia juga menekankan pentingnya agar penerapan EUDR turut mengakui sertifikasi nasional maupun internasional yang sudah berjalan, serta disertai dukungan finansial dan teknis.

Dengan demikian, upaya keberlanjutan dapat seimbang antara menjaga kelestarian hutan sekaligus melindungi penghidupan petani kecil.***

Sumber: Siaran Pers KBRI Roma

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *