Pertama Dalam Sejarah, Vatikan Gelar Misa Syukur untuk Peringati 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Vatikan

Misi budaya

Dubes bersama salah seorang suster. (Foto: Rieska Wulandari)

Di bidang kebudayaan, Tahta Suci meminta misi budaya Indonesia tampil di Vatikan pada akhir September ini. Diperkirakan ada tiga misi kebudayaan lain yang akan tampil di Vatikan hingga akhir 2025.

“Kami juga mendapat permohonan dari Pemerintah Provinsi Yogyakarta, yang ingin menampilkan grup musik Keraton Yogya ke Vatikan. Ya kami sedang usahakan agar mereka dapat tampil di sini,” tutur Dubes Trias.

Umat Katolik Indonesia di Italia

Kompak: Umat Katolik Indonesia di Italia bersama Dubes RI untuk Tahta Suci. (Foto: Rieska Wulandari)

Puluhan umat, rohaniwan dan rohaniwati Katolik Indonesia di Italia tampak sangat kompak. Tampak saat misa dan silaturahmi dengan Dubes RI untuk Tahta Suci yang dilakukan di Milan.

Mereka memperkenalkan diri di hadapan Dubes dan warga yang sengaja hadir dalam acara tersebut, untuk menceritakan kiprah masing-masing di italia.

Kegiatan yang dikoordinir pengurus Komunitas Katolik Indonesia (KKI) Utara Italia, Shirley H Mandelli ini, berhasil mengumpulkan suster dari berbagai kota.

Ada suster yang bekerja di sekolah dekat San Siro Milan, Sr. Linda. Kemudian suster yang bertugas di Gereja San Carlo di pusat kota Milan, tak jauh dari Duomo, Sr. Ursulin.

Sedangkan para biarawati antara lain, Sr. Yolanda, Sr. Ester, Sr. Serafina. Juga Sr Kornelia yang bertugas di sekolah, rumah jompo, rumah yatim piatu, rumah perlindungan untuk pengungsi dan dari keluarga bermasalah, dan banyak lagi.

Tak hanya yang tinggal di kota Milan, tapi juga mereka yang berada di kawasan utara lainnya, seperti Bergamo, Fidenza, Brescia, Vicenza, Padova, Turin, Florence, Trento dan kota-kota lainnya.

Misa dalam Bahasa Indonesia

Rm. Thomy baru saja ditahbiskan untuk bertugas sebagai Wakil Pastor Paroki di Gereja Santa Maria del Carmine, Milan. Yang menggembirakan, pastor dari Ruteng NTT itu berencana melaksanakan misa dalam Bahasa Indonesia di gereja itu.

Terdapat 1818 pelayan rohani Indonesia di Italia yang berkiprah di berbagai segi, mulai dari pendidikan, kesehatan, perawatan lansia, anak-anak sekolah, pengungsi/ imigran, dan masih banyak lagi.

“Kami mohon doanya agar para rohaniwan-rohaniwati ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujar Dubes, menutup pembicaraannya.***

Foto headline: Paus Leo bersama para diaspora Katolik Indonesia di Italia (Foto: Vatican News)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *