Jakarta, Wartaeropa.com — Wakil Presiden Swiss, sekaligus Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Riset, Guy Parmelin, telah menyelesaikan kunjungan kerja ke Indonesia pada 30 September-3 Oktober, dengan agenda yang padat dan produktif.
Menteri Parmelin membawa serta 22 CEO dari berbagai perusahaan ternama Swiss di bidang industri permesinan, teknologi presisi, infrastruktur hijau, renewable energy dan lainnya.
Dalam rangkaian kunjungan ini, Parmelin melakukan pertemuan bilateral dengan para pejabat Indonesia, di antaranya Menko Bidang Perekonomian, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Investasi dan Hilirisasi, serta Menteri Luar Negeri RI.
Menteri Parmelin juga menghadiri dan membuka dua kegiatan besar, yakni Pertemuan Sustainable Council oleh KADIN Indonesia dan Swisseconomie, yang juga dihadiri wakil dari instansi terkait, serta membuka pertemuan bersama dengan Menko Infrastruktur dan Kewilayahan, kegiatan infrastruktur hijau dan solusinya.
Rangkaian pertemuan ini juga melibatkan pertemuan antar-pihak swasta, termasuk kunjungan Menteri Parmelin ke Bandung untuk meninjau peternakan susu serta politeknik POLMAN Bandung (dulu bernama Politeknik Mekanik Swiss-ITB/PMS-ITB), serta mengunjungi perusahaan joint venture antara Swiss dengan BUMN Indonesia.
Kerja sama bidang prioritas

Topik utama yang menjadi sorotan adalah komitmen Swiss untuk meningkatkan kemitraan, kerja sama mendukung pembangunan Indonesia di beberapa bidang prioritas, seperti pendidikan vokasi, kesehatan, farmasi, rantai pasok industri berbasis teknologi, infrastruktur hijau dan energi terbarukan.
Kerja sama kemitraan kedua negara didasarkan atas prinsip saling melengkapi (komplementer) serta saling menguntungkan. Kedua negara telah menandatangi perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (Indonesia-EFTA CEPA) dan perjanjian bilateral bidang investasi (Bilateral Investment Treaty), dan menjadikan Swiss salah satu mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa, serta investor asing dari Eropa terbesar ketiga di Indonesia.
Perdagangan kedua negara selalu mengalami kenaikan, dengan surplus perdagangan yang cukup tinggi bagi Indonesia.
Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan/Ketua BAPPENAS, Menteri Parmelin meluncurkan kerja sama pembangunan yang dibiayai oleh Swiss untuk periode 2025-2028 yang mencakup sektor-sektor prioritas Indonesia, seperti pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan UMKM, kerja sama pembangunan berkelanjutan serta pengembangan infrastrukur hijau.
Kemitraan saling menguntungkan
Dubes RI untuk Swiss, Ngurah Swajaya, yang juga turut menghadiri seluruh rangkaian pertemuan, menilai bahwa kunjungan yang pertama kali dilakukan oleh Menteri Parmelin, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden Konfederasi Swiss, memberikan makna dan momentum yang sangat kuat untuk meningkatkan kemitraan yang saling menguntungkan.
Di tengah situasi perekonomian global yang masih belum menentu dan ancaman perang dagang, kedua negara bisa saling melengkapi dan menjadi mitra yang kuat untuk perdagangan, investasi dan kerja sama ekonomi lainnya.