Burendag: Tradisi Bertetangga ala Belanda yang Penuh Kehangatan

Salah satu budaya unik yang dirayakan di Belanda adalah kebersamaan antarwarga melalui sebuah tradisi bernama Burendag, atau Hari Tetangga Nasional. (Foto: Yuke Mayaratih)
Penulis menikmati kebersamaan dengan para tetangga. (Foto: Yuke Mayaratih)

Dari Kopi hingga Komunitas

Tahukah Anda, tradisi Burendag lahir dari ide sederhana? Pada 2006, perusahaan kopi Douwe Egberts bekerja sama dengan Oranjefonds—sebuah lembaga sosial Belanda, menginisiasi acara ini. Tujuannya: mengembalikan kehangatan di antara tetangga yang mulai hilang di tengah kesibukan modern.

Sejak saat itu, Burendag dirayakan setiap tahun pada Sabtu terakhir di bulan September. Kini, ribuan lingkungan di seluruh Belanda ikut meramaikannya, dengan dukungan pemerintah kota dan berbagai organisasi sosial.

Di Deventer sendiri, setiap tahun warga punya cara unik merayakannya, dari makan bersama di taman, kerja bakti membersihkan lingkungan, sampai workshop kerajinan tangan. Ada juga yang menanam bunga bersama atau sekadar duduk menikmati kopi sambil mengobrol di depan rumah.

Lebih dari Sekadar Acara Tahunan

Manfaat Burendag terasa nyata. Hubungan antarwarga menjadi lebih erat, komunikasi lebih terbuka, dan lingkungan terasa lebih aman dan nyaman. Bagi warga lanjut usia yang tinggal sendiri, momen ini juga mengusir sepi dan menghadirkan kebersamaan.

Saya pribadi merasa Burendag adalah salah satu tradisi yang indah dan layak ditiru. Melalui kegiatan sederhana seperti ini, sebuah lingkungan bisa menjadi komunitas yang hidup, penuh perhatian, saling mendukung, dan peduli satu sama lain.

Mungkin inilah yang bisa kita bawa ke kehidupan diaspora: semangat untuk menciptakan ruang kebersamaan di mana pun kita tinggal. Karena rumah bukan hanya soal alamat, tapi juga tentang siapa yang ada di sekitar kita.

Dari Deventer untuk Dunia

Mengikuti Burendag di Belanda memberi pelajaran kecil: bahwa kebersamaan tidak lahir dari acara besar, tapi dari niat sederhana untuk hadir bagi sesama.

Tradisi ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk kembali menumbuhkan semangat gotong royong di lingkungan tempat tinggal.

Karena sejatinya, Burendag bukan hanya soal bertetangga. Ini tentang menjadi manusia yang saling menyapa, saling peduli, dan merayakan hidup bersama dalam kebaikan.

By Redaksi

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *