Pindah ke Milan

Pada tahun 1482, di usia 30, Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja sebagai seniman dan insinyur di istana Ludovico Sforza, Duke of Milan.
Selama di Milan, Leonardo da Vinci membuat beberapa karya terkenal, termasuk The Last Supper (1495-1498) yaitu alfresco atau lukisan dinding yang menggambarkan makan malam terakhir Yesus dengan murid-muridnya.
Ia juga melukis Virgin of the Rocks (1483-1486) yang menggambarkan Maria dengan Anak Yesus, Yohanes pembaptis dan malaikat Uriel.
Kemudian Lady with an Ermine (1489-1490), lukisan yang menggambarkan Cecilia Gallerani, seorang wanita muda yang menjadi kekasih Ludovico Sforza.
Ia juga mengerjakan desain Sforza Horse (1482-1493). Sayangnya desain patung kuda ini tidak pernah selesai.
Selain itu, ia juga melakukan studi tentang Anatomi (1485-1490).
Untuk proyeknya ini, ia harus “meminjam” jenazah orang miskin dari kamar mayat, kemudian membawanya ke rumah, membedah dan dan menggambar bagian-bagian tubuh mayat ini secara detail dan presisi.
Hingga saat ini, ilmu pengetahuan berutang budi pada Leonardo, karena tanpanya, peradaban manusia tidak akan pernah punya gambar anatomi manusia yang sangat sempurna dan detail.
Selama di Milan, Leonardo da Vinci juga bekerja pada berbagai proyek infrastruktur, seperti kanal dan jembatan. Juga mendesain mesin, temasuk bidang aerodinamika yang mempelajari tentang gerakan udara dan desain sayap serta merancang berbagai mesin terbang dan tank.
Museum Leonardo da Vinci

Peninggalan-peninggalan Leonardo itu tersimpan rapi di Museo Nazionale Scienza e Tecnologia Leonardo da Vinci, Milan.
Direktur museum Fiorenzo Marco Galli, kepada Warta Eropa, beberapa waktu lalu mengatakan, museum ini memiliki koleksi 170 karya dan 39 multimedia, yang dikuratori Claudio Giorgione.
Museum yang dibangun pada 1953 ini juga memiliki 1.768 obyek pameran, 21.678 benda teknik, sains dan artistik, 300.000 foto dan audiovisual, 57.500 jilid buku dan majalah.
Museum Leonardo da Vinci ini dikunjungi 605.025 orang per tahun. Sebanyak 53 persen pengunjung datang dari luar negeri, termasuk 4.363 grup sekolah dari seluruh dunia.
Leonardo da Vinci, yang dikenal karena rasa ingin tahunya yang besar, kreativitasnya yang luar biasa, serta kemampuannya untuk menggabungkan seni dan ilmu pengetahuan, merupakan contoh dari seorang “Renaissance Man”.
Ia memiliki minat dan kemampuan yang luas dalam berbagai bidang, kendati lahir sebagai anak yang tidak diinginkan ayah biologisnya.
Sang jenius serba bisa itu berhasil melawan takdir dan menjadi inspirasi banyak orang di seluruh dunia, hingga kini.***

