Kopi Indonesia Jadi Bintang di Festival Kopi Terbesar di Swiss

Kopi yang dipamerkan dipastikan memenuhi kualitas dan proses yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satunya adalah kopi “Cofea”, yang merupakan inovasi kapsul kopi biodegradable yang diproduksi oleh Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Solo.

Kapsul kopi ini terbuat dari Solinatra yang gampang terurai, sehingga tidak mencemari lingkungan.

Antusiasme tinggi

“Cofea”, hasil inovasi kapsul kopi biodegradable. (Foto: Dok KBRI Bern)

Tingginya minat pengunjung terhadap booth Indonesia tercermin dari antusiasme pengunjung yang terus memadati area, sesi cupping, hingga diskusi interaktif seputar potensi kopi Indonesia di pasar internasional.

“Para pengunjung menunjukkan antusiasme yang tidak terduga dan ini menjadi momentum kita untuk benar-benar memperkenalkan bahwa Indonesia memiliki beragam jenis kopi. Selama pameran, kopi single origin dari Bali dan Kerinci paling menarik minat pengunjung karena rasa yang unik dan berbeda, karena ada notes rasa segar dari buah,” ujar Galih, Kepala Riset dan Pengembangan NOD.

“Kegiatan yang dimotori KBRI Bern dan didukung KADIN Komite Indonesia-Swiss ini juga memanfaatkan momentum 75 Tahun Indonesia-Swiss tahun 2026, sekaligus dimanfaatkan sebagai ajang promosi pariwisata, dengan mengunjungi stand promosi daerah penghasil kopi sambil menikmati kopi single origin,” tutur Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Ngurah Swajaya.

Bagi Indonesia, Festival ini menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan keunggulan specialty coffee sekaligus terus memperkuat branding kopi Indonesia dan memperluas jejaring bisnis dengan para buyer, roaster, distributor, dan pelaku industri kopi di Swiss dalam upaya tingkatkan perdagangan bilateral Indonesia-Swiss.

Festival ini juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara kaya akan sumber daya alam dan inovasi.

“Partisipasi Indonesia ini merupakan upaya untuk menempatkan kopi Indonesia sebagai kopi unggulan. Keikutsertaan Indonesia untuk yang ketiga kalinya di festival kopi terbesar di Swiss ini juga dapat membuka peluang ekspor dan kerja sama bisnis yang lebih luas dan mudah-mudahan ke depan kita juga bisa meningkatkan jumlah coffee shop Indonesia di Swiss,” ujar Dubes Ngurah.

Sejak 2024 ekspor kopi Indonesia meningkat dan mencapai USD 25,44 juta, meningkat 23% (USD 4,78 juta) dibanding tahun sebelumnya.

Ngurah yakin, kopi Indonesia memiliki potensi dan momentum yang kuat di tengah maraknya persaingan kopi dunia.***

Sumber: Siaran Pers KBRI Bern

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *