Bahasa, Budaya, dan Persahabatan Indonesia–Swiss Menggema di Wisuda BIPA KBRI Bern

Bern, Wartaeropa.com – Suasana hangat memenuhi aula Wittigkofen, Bern, ketika 30 peserta Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) KBRI Bern merayakan kelulusan Semester II Tahun 2025. Dari anak-anak hingga profesional dewasa, para pemelajar menampilkan pantun, lagu, drama, hingga presentasi sejarah yang mencerminkan kedekatan mereka dengan Indonesia.

Salah satu momen yang paling menyita perhatian datang dari presentasi tiga siswa BIPA 6 yakni Jasper, Tiffany, dan Monique, bertajuk Swiss–Indonesia: Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan. Dalam bahasa Indonesia yang mengalir lancar, mereka menelusuri sejarah hubungan dua negara serta peluang kerja sama di masa mendatang.

“Swiss dan Indonesia memang berbeda, tapi perbedaan itu bukan hambatan,” ujar Jasper. “Dengan saling percaya, kita bisa tumbuh bersama.”


Panggung Kecil dengan Cerita Besar

Penampilan siswa BIPA Anak menjadi pembuka penuh warna. Liam, Tara, Naomi, dan Marcel menunjukkan karya layang-layang sambil menyanyikan “Naik Kereta Api” dan “Halo-Halo Bandung”. Layang-layang bergambar Pancasila dari tangan kecil Naomi menjadi simbol keterhubungan budaya yang terasa tulus.

Di kelas pemula, para siswa BIPA 1A menyuguhkan lagu dolanan Jawa “Cublak-Cublak Suweng”, sementara kelas 1B membawakan pantun jenaka. Dari BIPA 3, Michel—pengacara asal Jenewa—menyanyikan “Keluarga Cemara” sebagai ungkapan rasa kedekatan dengan keluarga besar KBRI Bern.

Para siswa BIPA 4 tampil memukau lewat drama rakyat “Ande-Ande Lumut”. Kelincahan Andrea, Enrico, Sarah, Naomi, dan Simon mengundang tawa sekaligus kekaguman akan kemampuan mereka berbahasa Indonesia.


Ruang Belajar yang Menyentuh Sejarah

Program BIPA di Bern tidak hanya menarik pemelajar umum, tetapi juga akademisi. Monique Ligtenberg, yang meneliti sejarah warga Swiss di Tentara Hindia Belanda, ikut tampil dalam presentasi. Hadir pula Philipp Krauer, sejarawan ETH Zürich dan penulis buku Swiss Mercenaries in the Dutch East Indies, yang memperkaya dimensi sejarah dalam perayaan ini.

By Redaksi

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *