
Simon dari BIPA 4 menyampaikan kesan yang mencerminkan esensi program BIPA. “Kerja sama Indonesia–Swiss bukan hanya tentang angka ekonomi,” ujarnya. “Yang penting adalah hubungan nyata seperti hari ini—belajar bahasa, mengenal budaya, dan membangun persahabatan.”
Diplomasi Budaya yang Terus Bertumbuh
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Ngurah Swajaya, mengapresiasi dedikasi para peserta yang menyelesaikan kelas BIPA di tengah kesibukan hidup di Swiss.
“Ketertarikan Anda terhadap bahasa dan budaya Indonesia adalah jembatan penting bagi hubungan masyarakat kita,” ujarnya. Ia berharap program ini semakin memperkuat kedekatan Indonesia–Swiss menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik pada 2026.

Setelah prosesi wisuda, para peserta menikmati rendang, sate ayam, sosis solo, hingga martabak manis. Lagu-lagu Indonesia kembali mengalun, menjadi penutup manis dari hari yang merayakan bahasa, rasa, dan persahabatan.
BIPA Bern: Dari Bahasa Menuju Persahabatan
Sejak dimulai pada 2020, sekitar 200 orang telah mengikuti kelas BIPA KBRI Bern—dari level pemula hingga mahir serta kelas anak-anak. Program ini digelar bekerja sama dengan Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.
Lebih dari sekadar kursus bahasa, BIPA Bern telah menjadi rumah kecil tempat warga Swiss dan Liechtenstein mengenal Indonesia secara dekat—melalui tutur kata, irama lagu, cerita rakyat, dan hubungan antarmanusia yang tulus.

