Penulis: Yuke Mayaratih
Haloeropa.com – Setelah dua tahun absen karena pandemi, pada 27 April lalu, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Raja Belanda Willem Alexander, warga Belanda merayakan Koningsdag (Hari Raja) dengan pesta rakyat. Seluruh kota di Belanda larut dalam kegembiraan dan “lautan oranye”.
Oranye adalah warna khas Kerajaan Belanda. Setiap tahun, panitia perayaan Koningsdag akan menentukan kota mana di Belanda yang di-bezoek oleh Raja dan keluarganya. Nah, tahun ini, kota Maastricht terpilih sebagai tuan rumah Koningsdag 2022.
Raja Willem van Oranje datang bersama istrinya, Ratu Maxima, dan ketiga anaknya, Putri Amelia, Putri Alexia dan Putri Ariane. Selain itu hadir pula saudaranya, Pangeran Constantijn bersama istrinya, Laurentien. Mereka disambut Wali Kota Maastricht. Kegiatan ini disiarkan secara langsung oleh TV nasional Belanda dari pagi hingga sore.
Pesta rakyat
Sejak pagi hari, warga berbondong-bondong menuju pusat kota untuk menyaksikan keriaan Koningsdag. Mereka mengenakan baju berwarna oranye (jingga) dan atribut karnaval serba oranye, dikombinasikan warna bendera Belanda, yaitu merah putih dan biru.
Ada yang menghias topi besar berwarna oranye dan menghiasi wajahnya dengan warna bedera di bagian pipi sebelah kanan dan kiri. Ada pula yang mengenakan kalung berwarna oranye, kacamata oranye, dan aneka hiasan rambut, termasuk topi dan bunga -yang tentu saja berwarna oranye.
Selain hiburan tarian dan nyanyian, Raja dan keluarganya turut bermain tebak-tebakan. Mereka juga mengunjungi beberapa lokasi pilihan di kota itu. Selain -tentu saja- menikmati sajian makanan dan minuman yang sudah disediakan. Semua itu dilakukan di area terbuka.
Jadi warga bisa melihat secara langsung, apa saja yang dilakukan Raja dan keluarganya, saat pesta Koningsdag berlangsung. Sepanjang jalan yang dilalui Raja dan keluarganya, dipadati masyarakat yang ingin bersalaman dan berfoto bersama atau berselfie dengan kamera ponsel. Warga tampak antusias karena bisa melihat Raja dari dekat.
Ajang jual beli
Selain pesta rakyat, Koningsdag juga dijadikan ajang jual beli barang-barang seken. Barang-barang di rumah yang sudah tidak terpakai lagi itu dijual dengan harga miring. Misalnya, baju dan jas seharga 1 sampai 5 euro. Sedangkan barang pecah belah dijual seharga 0,25 sampai 1 euro.
Ada yang unik di hari Koningsdag. Setiap penjual dibebaskan dari pajak. Selain itu, tak ada aturan khusus mengenai tempat berjualan. Mereka bebas berjualan di depan rumah masing-masing. Oya, Belanda selama ini dikenal sebagai negara yang menerapkan pajak yang cukup tinggi. Hanya di hari Koningsdag lah rakyat bisa merdeka berjualan dan sepenuhnya menikmati omzet dari jualannya tanpa dipotong pajak. Ini mungkin bagian dari hadiah raja kepada warganya.
Kemeriahan di Amsterdam
Mereka yang ingin menyaksikan perayaan Koningsdag yang lebih meriah, sengaja datang ke kota besar, seperti Amsterdam dan Utrecht. Di Amsterdam misalnya, hampir semua jalan besar ditutup. Tak ada mobil dan kendaraan lain yang boleh melintas. Jalanan dipenuhi lautan manusia yang mengenakan baju dan asesoris serba oranye.
Di kanal Amsterdam, ada perahu motor yang bisa disewa khusus untuk merayakan Koningsdag. Anak-anak muda makan-makan dan minum-minum diiringi musik. Mereka melebur menjadi satu dalam satu keriaan yang luar biasa di atas perahu motor yang mereka sewa, sambil melambai-lambaikan tangan kepada warga lainnya.
Editor: Tian Arief