Pertama Dalam Sejarah, Vatikan Gelar Misa Syukur untuk Peringati 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Vatikan

Penulis: Rieska Wulandari

Milan, Wartaeropa.com – Relasi diplomatik Indonesia dan Tahta Suci Vatikan telah terjalin sejak 13 Maret 1950. Untuk merayakan 75 tahun hubungan RI-Tahta Suci tersebut, KBRI Vatikan dan Tahta Suci akan menyelenggarakan misa syukuran yang dipimpin Kardinal Parolin.

Misa ini akan dilaksanakan pada 30 September 2025 pukul 18.00 waktu setempat. Ini merupakan “dispensasi” khusus bagi Indonesia, mengingat relasi diplomatik tak pernah diperingati dalam bentuk misa khusus namun permintaan dari KBRI Vatikan ini diluluskan oleh pihak Tahta Suci.

Kardinal Parolin (Pietro Parolin) adalah kardinal dan diplomat Vatikan asal Italia yang menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan, posisi orang nomor dua di Tahta Suci.

Paus Leo dan Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono. (Foto: Vatican News)

Duta Besar Indonesia untuk Vatikan Michael Trias Kuncahyono, dalam pertemuan dengan rohaniawan dan masyarakat diaspora Indonesia di kawasan Italia Utara, yang dilaksanakan di Milan, Minggu 21 September 2025 mengatakan, perayaan dalam misa syukur di Tahta Suci ini adalah misa pertama yang berkaitan dengan relasi diplomatik.

“Biasanya tidak pernah. Tapi kepada kita boleh melaksanakan misa syukur di Basilika Santo Petrus pada 30 September 2025 pukul 18.00. Misa juga akan dipimpin oleh Kardinal Parolin, Sekretaris Negara Vatikan. Istimewanya adalah yang pertama di Tahta Suci dilaksanakan untuk peziarah. Tapi kali ini juga boleh untuk hubungan diplomatik dua negara,” ujar Dubes Trias, dengan nada haru penuh kebahagiaan.

Misa itu akan didampingi 50 hingga 60 pastor Indonesia yang sedang studi dan berkarya di Roma.

Pada Senin siang 22 September 2025, KBRI Tahta Suci bersama organisasi para rohaniwan Katolik Indonesia di Italia, IRRIKA (Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi) melakukan audiensi dengan Paus Leo.

Audiensi diaspora Katolik Indonesia di Italia dengan Paus Leo. (Foto: Vatican News)

Audiensi dengan Paus yang dilantik pada 18 Mei 2025 ini pertama kali dilakukan dengan 200 diaspora Indonesia di Italia. Pembatasan 200 orang dalam audiensi ini mengingat ruangan yang terbatas.

“Kami tidak mungkin mengakomodasi 1818 rohaniwan dan rohaniwati yang ada di Italia untuk datang semua dalam audiensi, namun memang kami menyesuaikan dengan kapasitas ruangannya, yaitu untuk 200 orang,” ujarnya.

Perangko

KBRI Tahta Suci bekerja sama dengan kantor pos Tahta Suci akan menerbitkan perangko dua negara, yang layak menjadi koleksi para pecinta perangko atau filatelis.

“Semoga bisa sukses dan mudah-mudahan bisa terbit dan kami juga akan menerbitkan buku kenangan, sejarah kedua negara,” ujar Dubes antusias.

Ia mengatakan, menerbitkan buku sangatlah penting, mengingat Tahta suci adalah negara pertama di Eropa yang mengakui kedaulatan Indonesia. Meski baru resmi pada 1950, hubungan kedua negara sudah terjalin sejak 1947. Vatikan saat itu mengirim perwakilannya ke Jakarta.

Buku yang diterbitkan itu juga dilengkapi banyak foto yang mengisahkan pemimpin kedua negara yang saling mengunjungi. Ada empat Presiden RI yang mengunjungi Vatikan, yaitu Soekarno (tiga kali berkunjung), Soeharto, Abdurrahman Wahid dan Megawati.

Dubes Trias mengharapkan, saling kunjungan pemimpin kedua negara terus berlanjut, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *