Leonardo da Vinci “Anak Haram” yang Jadi Permata Ilmu Pengetahuan

Penulis: Rieska Wulandari

DARI sekian banyak orang Italia, bisa jadi Leonardo da Vinci (1452-1519) adalah salah satu yang paling populer, meski ia sudah meninggalkan dunia 500 tahun lalu.

Sosok Da Vinci memang fenomenal. Ia bukan hanya seorang seniman, tapi juga ilmuwan, insinyur dan polymath -seseorang yang memiliki pengetahuan luas di banyak bidang ilmu.

Leonardo da Vinci (Sumber: Cantine Leonardo da Vinci)

Ia hidup di zaman ilmu pengetahuan mulai menjadi trend di Eropa, di era Renaissance.

Lahir di desa berbukit-bukit yang dipenuhi kebun zaitun dan anggur di Italia, Leonardo memiliki masa kecil yang sangat tragis.

Leonardo adalah anak di luar nikah dari ibu bernama Caterina Buti, seorang rakyat jelata, dengan Ser Piero da Vinci, seorang notaris yang berasal dari keluarga bangsawan kecil di Vinci, dekat Florence.

Tragisnya, Ser Piero tidak mengakui Leonardo sebagai anaknya. Ia beralasan, Leonardo lahir dari rahim Caterina Buti yang tidak dinikahinya.

Leonardo kecil kemudian dibesarkan oleh kakek dan pamannya.

Ser Piero kemudian menikahi Albiera Amadori, seorang bangsawan dari Florence. Pernikahan kedua bangsawan yang setara itu adalah pernikahan yang diatur keluarga.

Di kota Vinci, Leonardo yang malang, harus menelan pil pahit. Ia tak bisa mengecap pendidikan formal karena cap “anak haram” yang melekat di dirinya.

Di masa itu, anak di luar nikah dipandang sebagai “hasil dosa”, sehingga tidak diterima di masyarakat.

Lukisan Anatomi manusia karya da Vinci. Begitu detail dan presisi. (Foto: Rieska Wulandari)

Status “anak haram” ini sangat menyakiti hatinya karena keinginannya hanyalah untuk belajar menjadi terhalang.

Padahal sang kakek saat itu sudah melihat tanda-tanda betapa pintar sang cucu. Ia kemudian mengajari Leonardo banyak hal.

Pada tahun 1469, saat berusia 14 tahun, Leonardo pindah ke Florence, tempat ayah biologis dan istrinya tinggal.

Orang-orang dari seluruh dunia mengunjungi Museum Leonardo da Vinci di Milan. (Foto: Rieska Wulandari)

Ia dikirim magang di studio milik Andrea del Verrocchio, seorang seniman dan ilmuwan Italia termashur di masa itu. Andrea adalah seniman paling berpengaruh di Florence.

Di bawah bimbingan Verrocchio, Leonardo belajar berbagai teknik seni, termasuk melukis, memahat dan membuat patung. Ia juga belajar tentang anatomi, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya.

Leonardo da Vinci sangat cepat belajar dan segera menjadi salah satu murid terbaik, bahkan membantu gurunya dalam beberapa proyek, termasuk lukisan The Baptism of Jesus (Pembaptisan Yesus, 1472-1475).

Dalam proyek itu, Leonardo melukis bagian sayap malaikat.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *