Arrania Edia, Kisahkan Jembatan Budaya Indonesia-Italia dalam Bentuk Kartun yang Atraktif

Milan, Wartaeropa.com – Warga Indonesia yang bermukim dan bekerja di luar negeri pasti menemui hal-hal unik yang tidak dijumpai di Tanah Air.
Demikian pula dengan warga di negara tempat diaspora itu berada, tentu belum banyak tahu, atau bahkan belum tahu sama sekali tentang Indonesia,
Nah, berangkat dari sini, Rieska Wulandari, jurnalis senior di Milan Italia, dan seniman visual Harry Martawijaya dari Bandung, menciptakan karakter Arrania Edia sebagai jembatan budaya antara Indonesia dan Italia.
Siapakah Arrania Edia?

Arrania adalah karakter seorang perempuan Indonesia yang menikah dengan pria lokal, membangun keluarga, dan menjalani karier di tengah dua budaya.
Formatnya berupa komik grafis dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Italia dan Inggris, yang diunggah di media sosial.
Mengangkat kehidupan sehari-hari diaspora Indonesia di negeri pizza dan pasta ini, proyek kolaboratif ini menampilkan kisah Arrania dengan cross culture-nya.
“Arrania bukan hanya karakter; ia adalah refleksi dari banyak pengalaman diaspora—penuh dinamika, salah paham, cinta, dan keberanian untuk beradaptasi,” kata Rieska, yang bersuamikan warga Italia dan dikaruniai dua anak ini, dalam wawancara dari Milan, belum lama ini.
Mengapa pakai nama Arrania?

Rieska menjelaskan, nama Arrania dipilih karena pengucapannya sama bagi berbagai penutur bahasa, seperti Bahasa Indonesia, Italia, Inggris, bahkan Prancis, sehingga lebih memudahkan bagi pembacanya.
Sedangkan Edia diambil dari nama nenek Rieska (Edi) dengan penambahan huruf a di belakangnya.
Proyek Arrania Edia lahir dari pertanyaan-pertanyaan umum yang sering diterima para diaspora Indonesia di media sosial.
Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain: “Bagaimana kehidupan di Italia?”, “Seperti apa sistem sekolah di sana?”, “Apakah orang Italia benar-benar romantis?”
Melihat kurangnya narasi dalam bahasa Indonesia tentang hidup di Italia, Rieska dan Harry menciptakan tokoh ini sebagai ruang dialog antarbudaya.
Topik ringan namun penting

Tak hanya menampilkan cerita ringan, setiap episode Arrania membawa topik-topik penting dan diusahakan relevan dengan publik di kedua negara.
Selain itu, ceritanya tak dibatasi waktu (timeless), mulai dari pendidikan, budaya, tata ruang kota, hingga konflik keluarga multikultural.
“Kami ingin menyampaikan informasi dan nilai-nilai sosial melalui cara yang akrab, visual, dan menyentuh,” ujar Harry yang juga mendesain tampilan khas Arrania, termasuk gaya rambut dan tone warna yang variatif.
Harry menambahkan, ini adalah produk jurnalisme, karena punya prinsip jurnalisme tapi disampaikan dengan cara yang lebih ringan.
Karakter Arrania kini hadir secara reguler di akun Instagram, TikTok maupun Facebook dengan nama pengguna @arraniaedia.
Dalam penayangan beberapa bulan terakhir ini, Arrania Edia berhasil menarik perhatian dari berbagai komunitas diaspora dan audiens multikultural.
Aplikasi dan film pendek

Selain cerita mingguan, tim kreatif di balik Arrania membuka kemungkinan melakukan berbagai proyek lanjutan dalam bentuk aplikasi, film pendek, hingga game edukatif.
Kini tim ini telah mendaftarkan hak cipta IP dengan mendaftarkan karakter ini secara formal.
“Dengan demikian kami juga telah melengkapi diri dengan perlindungan karya dan siap untuk kolaborasi internasional dengan berbagai pihak ke depan,” tutur Harry.
Presentasi di Universitas Napoli
Sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan dan membangun pemahaman lintas budaya, Rieska dan Harry akan mempresentasikan proyek Arrania Edia pada Senin 12 Mei 2025, di Università degli Studi di Napoli L’Orientale, Italia.
Arrania Edia bukan sekadar tokoh cerita; ia adalah medium untuk memperkenalkan Indonesia secara mendalam kepada publik Italia, sekaligus ruang refleksi bagi diaspora untuk merasa terwakili, dipahami, dan terhubung.
Arrania Edia hadir di 🔗Instagram/ TikTok/ Facebook: @arraniaedia. 📧 Kontak Media: Rieska Wulandari.***
Gambar headline: © Vidaya Pro