Pahami dan dekati
Perdana Menteri yang menjabat sejak 2021 ini menyatakan, negara anggota G7 adalah negara-negara terkaya di dunia. Jadi mereka masih penting, negara fundamental. Tetapi mereka mewakili minoritas populasi global. Mereka juga minoritas dalam hal opini.
“G7 sadar bahwa jika ingin temanya membela demokrasi, dan keengganan terhadap otokrasi menyebar ke seluruh dunia, maka harus mendekatkan diri pada negara-negara lain dan memastikan mereka juga terlibat dalam momen-momen penting. Ini adalah alasan undangan ini. Seperti yang juga terjadi dalam situasi yang sangat sulit di masa lalu, saya berharap bahwa kita akan terus merangkul negara-negara lain di dunia juga pada kesempatan lain,” katanya.
Draghi mengingatkan para pemimpin dunia agar mendekati dan memahami dari dekat apa yang sebenarnya terjadi.
“Diskusi yang kami lakukan juga dengan negara-negara mitra dan organisasi internasional juga sangat penting, karena banyak dari negara-negara yang menentang Rusia di PBB, sebenarnya memiliki pendekatan yang cukup netral terhadap Rusia dan Ukraina. Apa yang pada dasarnya keluar dari diskusi ini adalah bahwa mereka belum ‘didekatkan’ (pendekatan interpersonal, Red),” paparnya.
Ia menambahkan, secara khusus Presiden Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan beberapa hal yang sangat menarik. Presiden itu pergi ke Ukraina dan menanyakan mengapa ada begitu banyak negara yang tidak mendukung perjuangan mereka di dunia.
“Saya bertanya kepadanya: ‘Tetapi apakah anda sudah berbicara dengan mereka? Sudahkah anda mendekati mereka?’ Jawabannya adalah tidak. Selama diskusi, menjadi jelas bahwa ada keinginan untuk terlibat,” tegasnya.
Draghi juga menegaskan bahwa keterlibatan negara-negara lain dalam upaya mendamaikan negara yang bertikai sangat penting. Ia mengutip sebuah pepatah Afrika yang pernah di dengarnya pada tahun 80-an ketika ia bekerja di Bank Dunia.
“Pepatah Afrika ini selalu muncul di benak saya, yang pernah dikutip pada pertengahan tahun 80-an ketika saya bekerja di Bank Dunia: ‘Ketika gajah berkelahi, rumputlah yang menderita’. Jadi, jika negara merasa seperti ‘rumput’, mereka menderita dan sulit untuk meminta mereka berpartisipasi,” ujar Draghi. []
Foto headline: Perdama Menteri Italia Mario Draghi. (bbc.com)