Gedung administrasi regional di Kharkiv, Ukraina, sebelum dan setelah dirudal Rusia. (viva.co.id/Twitter @UkraineKiev6)

Draghi juga menambahkan, G7 menegaskan kembali komitmen mereka mengenai sanksi, yang penting untuk membawa Rusia ke meja perundingan.

“Perdamaian harus menjadi perdamaian yang diinginkan Ukraina. Pada saat yang sama, seperti yang juga dikatakan Presiden AS Biden, kita harus siap memanfaatkan setiap potensi negosiasi yang mungkin muncul,” tuturnya.

Ia menjelaskan telah mengikuti sesi yang juga dihadiri oleh presiden dan perdana menteri negara-negara yang tidak termasuk dalam G7, dan negara-negara berkembang, seperti Argentina, India, Indonesia, Senegal, dan Afrika Selatan.

Hal lain yang juga harus digarisbawahi, menurutnya, adalah pendapat Presiden Uni Afrika mengenai masalah iklim dan kesimpulan yang telah dicapai.

“Dia mengingatkan kita bahwa 30% populasi dunia tinggal di Afrika. Tetapi Afrika hanya menyumbang 3% dari total emisi. Dia juga mengatakan kepada kami bahwa jika Afrika menggunakan semua bahan bakar fosil yang ada, emisi ini akan mencapai 3,4%. Ini adalah perkiraan. Tetapi anda dapat melihat bahwa bobot tindakan penghematan iklim secara tidak proporsional ditanggung oleh Afrika dan negara-negara miskin pada umumnya,” ujar Draghi. []

Foto headline: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (NDTV.com)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *