Pariwisata Italia Kembali Pulih, Hotel Bisa Terisi 100%

Seorang wisatawan mengatakan, ia sengaja datang ke pantai Adriatik, karena kawasan ini dikenal sangat memahami kebutuhan kaum muda.

“Kami berada di Rimini karena kami semua berlibur bersama. Kami adalah sekelompok pria berusia 16-18 tahun. Kami tinggal selama 5 malam-6 hari dan sengaja datang untuk bersenang-senang, karena tahu bahwa Riviera (pantai Adriatik) adalah tempat yang tepat untuk bersenang-senang dan berpesta bagi kaum muda,” ujarnya.

Pengelola pantai yang menyewakan fasilitas kursi dan payung pantai, menganggap tahun ini situasinya tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya.

Massimo, salah seorang pengelola Pantai Rimini mengatakan, ia banyak berharap tamu akan datang di bulan Juli dan Agustus. Namun nyatanya tidak demikian.

“Kami banyak bekerja di bulan Juni. Tetapi sedikit di bulan Juli dan Agustus. Mungkin karena perang, orang Rusia tidak ada di sini. Orang Prancis dan Inggris juga tidak kelihatan. Kami pikir kami banyak bekerja di bulan Juli-Agustus. Tapi kenyataannya tidak seperti itu,” tuturnya.

Musim kemarau dan panas ekstrim tidak berdampak buruk pada kualitas buah anggur, yang kemudian diolah jadi minuman anggur. Salah satunya di Montepulciano. (Foto: Rieska Wulandari)

 

Berkah dari pecinta anggur Amerika, Kanada, dan Eropa

Italia juga mengalami musim panas ekstrim dan musim kemarau yang panjang. Sejak musim dingin 2021, curah hujan sangat kecil, membuat beberapa sungai utama Italia kehilangan sumber air. Permukaan air sungai tampak menyurut, meninggalkan jejak garis air di tepian sungai.

Syukurlah, musim kemarau dan panas terik ini tidak berdampak buruk pada kualitas buah anggur yang banyak ditanam di wilayah Tuscany, salah satunya di Montepulciano.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *