Warung Konsuler, Solusi bagi WNI yang Jauh dari KBRI

Penulis: Claudia Magany*)

Wartaeropa.com – Apa yang terpikir oleh anda begitu membaca kata “warung”? Tempat menjual aneka barang keperluan sehari-hari? Itu tidaklah salah. Tapi “warung konsuler” bukanlah warung biasa, karena tidak menjual barang-barang keperluan sehari-hari.

Warung Konsuler (Warkons) adalah bagian dari program ‘jemput bola’ pemerintah RI. Tujuannya untuk menjangkau WNI di luar negeri yang tinggal jauh dari kantor Perwakilan RI. Layanan yang diberikan antara lain, pengurusan paspor, keterangan lahir, surat nikah (ulla osta), legalisasi, lapor diri, konsultasi visa, dll.

Sabtu lalu (10/9/22), saya mendatangi Warkons. Lokasinya di Treviso, Italia, tepatnya di Feria Restaurant, via degli quercia 8 (TV). Feria adalah resto milik diaspora Indonesia. Lokasinya cukup familiar sebab tak jauh dari Questura di Treviso. Tempat itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari stasiun bus dan kereta.

Kita bisa juga memilih beberapa bis kota yang melewati area ini. Jika membawa kendaraan pribadi, di sana tersedia tempat parkir yang cukup luas. Di sana ada taman publik lengkap dengan area bermain anak-anak.

Suasana di Warung Konsuler Catania. (Foto: Dok. KBRI Roma)

 

Warkons berlokasi di restoran?

Tidak seperti Warkons-Warkons sebelumnya, lokasi Warkons kali ini terbilang aneh, sebab berada di restoran. Saya membayangkan para pendaftar akan berbaur dengan pelanggan restoran yang sedang makan. Panitia penyelenggara juga tidak menyertakan program acara dan menu makanan.

Begitu tiba di sana, ternyata mereka yang datang untuk urusan Warkons, tidak membaur dengan pelanggan restoran. Di atas restoran ada ruang pertemuan yang cukup besar yang telah ditata khusus untuk acara seperti ini. Lagi pula, restoran ini hanya buka di malam hari. Bahkan hanya 5 hari dalam seminggu, dari Selasa-Sabtu dengan jumlah klien yang sangat dibatasi.

Pada 9-11 September, adalah Warkons ketiga tahun 2022 digelar KBRI untuk warga Triveneto dan sekitarnya. Warga Triveneto atau Tri Venezie adalah kami yang berdomisili di wilayah Veneto, Trentino-Alto Adige dan Friuli-Venezia Giulia.

Secara geografis, wilayah kami termasuk yang cukup jauh dari Roma. Sebab secara teori, kami seharusnya datang ke KBRI di Roma untuk semua urusan dokumen. Karena banyak orang Indonesia lainnya yang tersebar tidak berdomisili di Roma dan sekitarnya, maka pihak KBRI memberi kemudahan secara lokasi. Tepatnya sebagai usaha ‘menjemput bola’.

Bukan hanya Italia yang menjadi wilayah teritorial KBRI Roma, tetapi termasuk Malta, Siprus, dan San Marino. Maka penjatahan Warkons juga harus diatur seadil mungkin.

Terkait protokol kesehatan, jadwal Warkons yang sebelumnya hanya dibuka sehari (biasanya hari Minggu), sekarang menjadi tiga hari berturut-turut. Biasanya digelar pada akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu).

Jumlah pendaftar pun sekarang juga dibatasi. Lebih diutamakan anak kecil dan para lanjut usia. Pengajuan bikin paspor baru juga harus memenuhi persyaratan, yaitu minimal 6 bulan sebelum paspor lama jatuh tempo.

Selain itu pendaftar harus berkomunikasi sebelumnya dengan pihak terkait atau panitia yang ditunjuk, agar bisa mengatur jadwal pertemuan.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *