Penulis: Yuke Mayaratih
Kabarbelanda.com – Hujan gerimis yang turun di Kota Deventer Belanda tak menghalangi para pengunjung untuk larut dalam kegembiraan di sebuah rumah makan mungil. Rumah makan atau warung bernama Java House itu sedang memperingati ulang tahun seperempat abad.
Perjalanan bisnis rumah makan tentu tak selalu mulus. Bertahan hingga usia 25 tahun tentu sebuah pencapaian yang luar biasa untuk rumah makan Indonesia di tanah rantau.
Java House adalah salah satu rumah makan menu khas Indonesia di Belanda. Terletak persis di tengah kota Deventer. Tahun ini, tepatnya 1 Oktober 2022 tepat berusia 25 tahun (jubelium).

Di hari istimewa ini, Djoen Silooy, 61 tahun, sang pemilik, membuka warungnya hanya setengah hari, yaitu sampai pukul 15.00. Soalnya pada pukul 17.00, ia kedatangan tamu, termasuk keluarga besar grup angklung “Immanuel”, yang merupakan pelanggan setia Java House sejak 25 tahun lalu. Djoen sendiri menjadi anggota grup angklung itu.
Dengan bangga wanita yang menikah dengan pria asli Jakarta itu menceritakan, ada pelanggannya yang sudah lebih dari 20 tahun menyambangi warungnya. “Bahkan ada salah satu pelanggan saya dulunya masih student di Deventer, dan sekarang sudah tinggal di Amsterdam. Dia menyempatkan datang ke acara ulang tahun Java House hari ini,” kata Djoen kepada Kabar Belanda, sambil tertawa senang.
Aneka kue tradisional menyambut para tamu, seperti lemper, bolu tape, dan kue talam ketan hijau. Anggota grup angklung datang lebih awal. Maklum, selain datang dari jauh, mereka juga membawa perlengkapan angklung yang cukup banyak. Para anggota wanita mengenakan kebaya merah cantik, sedangkan yang pria berpakaian batik.
Beruntung suhu udara tak terlalu dingin. Masih berkisar di antara 16 sampai 18 derajat celcius. Cuaca cukup terang meski di tengah rintik hujan.
Tepat pukul 5 sore, acara dimulai. Tak kurang dari 60 tamu undangan hadir. Mereka datang tidak dengan tangan kosong. Mereka ada yang membawa buket bunga, ada pula yang membawa amplop berisi uang.

Rujukan para turis
Setelah MC membuka acara, Raisa Muthmaina, perwakilan dari KBRI, memberikan kata sambutan. Menurut Raisa, Java House selama ini menjadi rujukan bagi turis yang mencari tempat makan khas Indonesia.
“Terima kasih sudah ikut berpartisipasi dalam memperkenalkan Indonesia melalui usaha kuliner ini. Saya mendengar, kalau ada yang bertanya di mana restoran Indonesia di Deventer, selalu nama Java House yang disebut sebut pertama kali, ” kata Raisa.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan Djoen, dan diberikan kepada Raisa. Bersamaan dengan itu, hadirin serempak menyanyikan lagu Happy Birthday.
Selain tumpeng, ada kue tart berukuran besar yang menjadi ciri khas perayaan ulang tahun. Saat peniupan lilin, para tamu undangan menyanyikan lagu Lang Zal Ze Leven (lagu Happy Birthday versi bahasa Belanda).

Nah, giliran acara puncak, grup angklung Immanuel menyuguhkan lagu Kasih Allahku Sungguh Tlah Terbukti dan Hidup Ini Adalah Kesempatan. Para tamu tampak sangat menikmati permainan angklung, yang barangkali terdengar unik di telinga mereka. Bisa jadi beberapa di antara hadirin baru pertama kalinya menyaksikan permainan instrumen musik tradisional dari bambu itu.
Usai suguhan musik dan lagu, para tamu undangan dipersilahkan mencicipi sajian makanan khas Java House. Kali ini ada yang istimewa, yaitu nasi kuning. Menu lainnya, rendang, sambal goreng buncis, sate ayam, mie goreng, sambal goreng tempe dan pete, serundeng, sambal goreng telur dan aneka sambal, serta kerupuk.
Dalam acara yang penuh keakraban dan kegembiraan itu, para tamu saling berkenalan satu sama lain, antara sesama orang Indonesia yang tinggal di Belanda maupun keturunan Indonesia Belanda.