Tragedi Stadion Kanjuruhan dan Peradaban Romawi

Ini tak lain sebagai imbalan pada warga yang telah membayar pajak.

Pemerintah kuno Romawi juga membangun perumahan bagi rakyat, juga istana, gedung parlemen, kuil, kolam pemandian, bangunan olah raga, sekolah, dan sebagainya, dengan pertimbangan jumlah populasi saat itu.

Pembangunan arena/stadion tidak dilakukan sembarangan. Ada aturan dalam membangun (civil plan). (Foto: Rieska Wulandari)

 

Tidak sembarangan

Selanjutnya, soal pembangunan arena/stadion, tidak dilakukan sembarangan. Ada aturan dalam membangun (civil plan), antara lain kapasitas stadion minimal 10 persen dari total penduduk kota tersebut.

Dulu stadion dimanfaatkan untuk pertunjukan gladiator atau balap kuda, Kini menjelma jadi balapan Formula 1, Moto GP, dan pertandingan sepak bola.

Sebelum pembangunan stadion dilakukan, dilakukan sensus penduduk. Kalau colosseum Roma kapasitasnya 50.000, artinya penduduk Roma saat itu 500.000 jiwa.

Sensus Romawi dilakukan secara ketat, termasuk sensus di tanah-tanah jajahan. (Pasangan Maria dan Yusuf sampai harus hijrah saat Maria hamil besar, karena pemerintah Romawi sedang melakukan sensus. Ini tercantum di Alkitab, yang disampaikan setiap khotbah Natal).

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *