Tragedi Stadion Kanjuruhan dan Peradaban Romawi

Di sepanjang tanah-tanah jajahan Romawi, seperti Asia, Afrika, sampai Eropa Utara, juga ada arena/stadion dengan komposisi jumlah penduduk tadi.

Reruntuhan teater, dengan panggung dan auditorium berundak, tempat warga kota menyaksikan pertunjukkan seni dan budaya. (Foto: Rieska Wulandari)

 

Ditindak tegas

Sejak dulu, suporter pertandingan juga nggak bisa bertindak sembarangan. Kalau mereka merusak fasilitas publik, ya dihajar oleh prajurit Romawi.

Semua negara di dunia kini memiliki stadion atau arena pertandingan dalam kapasitas besar. Sangat dimungkinkan, pionirnya adalah kerajaan Romawi.

Negara-negara Eropa pun belum sanggup mengatasi kerusuhan massal. Sebagai contoh, di Inggris, Jerman, Belanda, dan Belgia pun masih ada korban hingga ratusan orang.

Sedangkan di Italia, korban bisa ditekan sampai sekecil-kecilnya, karena sistem antisipasi dan manajemen massa yang bagus.

Sampai sekarang saya pribadi merasakan itu. Belum lama ini, saat naik metro bersama anak bungsu saya, kami bertemu dengan bobotoh Inter. Sama sekali tidak terjadi keributan meski metro penuh sesak. Tim kalah pun jarang ribut, karena kami punya prinsip: Kalau menang rayakan, kalau kalah, renungkan. []

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *