Tarian Tradisional Berikan Rasa Nyaman bagi Manula di Belanda

Penulis: Sita Aulliya 

Wartaeropa.com – Gerakan tari tradisional Indonesia yang penuh ritmik dengan gerakan gemulai akan digunakan sebagai alat terapi untuk kaum manula di Belanda. Kok bisa?

“Dengan gerakan memberi sentuhan dan pelukan yang dikemas dalam bentuk musik dan tarian ringan. Ini akan memberikan rasa nyaman dan kesehatan pikiran,” kata Deby Subiyanti.

Deby adalah seorang penari dan pegiat seni dari Indonesia. Ia seringkali mendapat undangan untuk menghibur para manula, yang umumnya berdarah Indonesia, di berbagai panti jompo di Belanda.

Seniman tari itu mengungkapkan alasannya. Setiap dia selesai menari di hadapan para penghuni panti jompo itu, para manula yang berusia 75 sampai 95 tahun itu selalu mengungkapkan rasa bahagia, trenyuh, dan terharu.

“Mereka senang dan ingin berbicara sebanyak mungkin dengan menggunakan bahasa Indonesia. Hal inilah yang semakin menguatkan tekad saya untuk terus bisa memberikan yang terbaik bagi mereka,” tutur pendiri Yayasan Peduli Seni Indonesia pada 2011 itu kepada Kabar Belanda.

Selama ini, mereka sering diajak Deby untuk mengikuti gerakan menari bersama, meski mereka lakukan dari atas kursi roda.

Mereka senang dan ingin berbicara sebanyak mungkin dengan menggunakan bahasa Indonesia. (Foto: Sita Aulliya)

 

Untuk kegiatan sosial

Deby mengungkapkan, kegiatannya di berbagai panti jompo di Belanda itu bersifat sosial. Pasalnya, hasil yang dia dapatkan dari pentas tersebut disalurkan kembali untuk membantu kegiatan sosial dan budaya di Tanah Air.

Ketoprak Tobong dari Yogjakarta dan seni tari Blora adalah salah satu proyek yang mendapat bantuan dana dan pendampingan dari yayasan yang dipimpinnya.

Deby menari di hadapan para manula di panti jompo WelThuis Vivaldi, Zoetermeer, Belanda. (Foto: Sita Aulliya)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *