Ssst! Ini Dia Rahasia Kuliner Italia

 

  1. Tak mengandung lemak babi

Orang Italia cukup beruntung. Untuk kebutuhan minyak, mereka punya zaitun, bunga matahari, canola, dan berbagai sumber lainnya. Bahkan mereka bisa membuat minyak dari beras. Oleh karena itu, jarang sekali mereka membutuhkan minyak babi atau lemak babi (lardo). Hanya makanan tertentu saja yang membutuhkan lemak babi.

Hanya makanan tertentu saja yang membutuhkan lemak babi (lardo). (Foto: Rieska Wulandari)

 

  1. Sangat presisi

Orang Italia sangat presisi mengenai resep, bahan, takaran, dan waktu memasak. Oleh karena itu, dapur nyaris seperti bengkel, tapi resik. Peralatan masak harus lengkap, dan alat penghitung, seperti timer dan timbangan harus tersedia. Bagi mereka, resep adalah hasil ilmu pengetahuan, bukan sekadar kearifan lokal. Memasak adalah laku seorang laborat kimia. Semua bahan sudah dipertimbangkan nutrisinya, waktu memasak, maupun rasanya.

Mereka tahu persis apa efek bumbu atau material yang mereka campur pada manusia. Misalnya, ada resep “milkshake stroberi vegan”, dengan bahan beras, gula, stroberi. Secara umum kita akan melihat resep ini baik-baik saja. Tapi bagi orang Italia, secara mental nama lain beras adalah glukosa dan kombinasi gula pasir, fruktosa dari stroberi. Dan beras yang mengandung glukosa adalah biang terjadinya diabetes.

Jadi jangan harap orang Italia akan terjebak pada prinsip seolah vegan tapi “jebakan Batman”.

Mereka juga sangat selektif pada penggunaan telur. Prinsipnya, dalam satu pekan orang dewasa tak boleh makan lebih dari lima butir telur.

Jadi kalau ada kue dengan bahan: 40 butir kuning telur, kepala mereka akan langsung menghitung kalori yang terkandung dalam kue itu, meski kita ngotot dengan mengatakan kue ini enak. Mereka akan bilang,  “No, grazie.” (tidak, terima kasih).

Orang Italia sangat presisi mengenai resep, bahan, takaran, dan waktu memasak. (Foto: Rieska Wulandari)

 

  1. Waktu adalah bumbu utama

Bagi orang Italia, selain material premium, mereka juga mempertimbangian waktu sebagai bahan bumbu utama.

Oleh karena itu jangan heran kalau keju parmesan membutuhkan waktu 12, 36 bahkan 45 bulan dalam proses pembuatannya. Wine butuh waktu sampai 9 bulan, dan ham 8-24 bulan.

6.Tidak sembarang mencampur

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *