Cumbu Mesra Gastronomi Prancis dan Kuliner Indonesia di Kota Paling Romantis di Dunia

Rendang dengan tumpeng nasi kuning mini dan kripik kentang. (Foto: Sita S. Phulpin)

 

Saat ditanya bagaimana awalnya mereka mengenal masakan Indonesia, salah satu pasangan Prancis yang tak bersedia ditulis namanya, mengatakan bahwa dua puluh tahun lalu mereka penasaran dengan rasa masakan Indonesia saat lewat di depan restoran Djakarta Bali. Ternyata enak. Hingga kini mereka selalu setia datang mencoba berbagai masakan Indonesia yang disajikan.

Kesaksian itu makin memperkuat keyakinan bahwa masakan Indonesia merupakan salah satu duta Indonesia yang ampuh. Upaya memperkenalkan ragam masakan Indonesia di luar negeri harus dipergencar. Sebuah soft power yang powerful!

Kuliner bisa menjadi duta bangsa yang ampuh. Banyak aspek dari sebuah negeri bisa diceritakan melalui makanan. Baik itu tradisi, budaya, kebiasaan dan bahasa sebuah bangsa. Contohnya, dari tumpeng mini yang disajikan pada malam gastronomi Prancis-Indonesia itu, kita bisa menceritakan mengapa tumpeng berbentuk contong.

Bagaimana kisah dibalik rendang dari Sumatera barat bisa tahan lama tanpa perlu bahan pengawet maupun tanpa dimasukkan ke dalam kulkas. Mengapa daerah tertentu suka masakan yang manis, sedangkan yang lain lebih suka masakan yang pedas. Dari makanan kita bisa berkelana dan menjelajah sebuah negeri.

Dalam perbincangan, William Wongso mengatakan bahwa masakan Thailand begitu popular di luar negeri seperti saat ini adalah buah campur tangan pemerintah Thailand beberapa dekade lalu. Pemerintah Thailand saat itu melihat potensi besar devisa yang bisa dikeruk dari diaspora Thailand di luar negeri melalui restoran Thailand.

Target yang dicanangkan adalah meninggkatkan jumlah restoran Thailand di luar negeri secara signifikan. Diaspora Thailand di luar negeri yang membuka restoran restoran mendapat bantuan. Dengan berkembangnya restoran Thailand di luar negeri, eksport pertanian Thailand tentu saja juga ikut berkembang.

Dengan menjamurnya restoran Thailand, ekpor bahan-bahan dasar masakan Thailand yang tak ditemukan di negara adoptif diaspora Thailand akan meningkat pula. Kini setelah restoran Thailand berkembang pesat, pemerintah Thailand tak lagi merasa perlu memberi bantuan, semua sudah berjalan secara mandiri.

Dan ekpor pertanian dan bumbu jadi Thailand pun bisa ditemukan di berbagai supermarket, utamanya supermarket Asia. Harus diakui bahwa sejak dulu pemerintah kerajaan Thailand sangat peduli dalam pengembangan bidang pertaniannya.

Rupanya kebijakan Thailand tersebut memberi inspirasi bagi pemerintah Indonesia dengan dibentuknya program “Indonesia Spice Up the World”, program bersama lintas kementrian/lembaga yang dipandegani oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan. Program ini dicanangkan sejak tahun lalu.

Targetnya adalah mendongkrak ekspor bumbu dan rempah sekaligus mencapai angka 4000 restoran Indonesia di mancanegara pada 2024, dengan tujuan mendongkrak ekpor aneka bumbu dan rempah Indonesia.

Salah satu misi yang diemban oleh William Wongso dan tim dalam lawatan ke Prancis dan beberapa negara di Eropa adalah memperkenalkan aneka bumbu Indonesia melalui program “Indonesia Spice Up the World”, program bersama lintas kementrian/lembaga yang dipandegani oleh menteri koordinator maritim dan investasi, Luhut Pandjaitan.

Program ini dicanangkan sejak tahun lalu dengan tujuan mendongkrak ekpor aneka bumbu dan rempah Indonesia. Agar bumbu-bumbu, rempah-rempah Indonesia digunakan oleh restoran-restoran Indonesia maupun oleh masyarakat awam Indonesia di luar negeri serta memperkenalkannya pada masyarakat non Indonesia.

Hal ini penting supaya otentisitas masakan Indonesia terjaga meskipun diolah di luar negeri. Menurutnya bahan yang digunakan untuk membuat bumbu mempengaruhi rasa. Karena jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan membuat bumbu di Indonesia dan di luar negeri berbeda bahkan tidak tersedia sehingga menghasilkan rasa yang berbeda pula.

By Redaksi

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *