Mereka sampai kewalahan menerima bantuan yang terus mengalir. Para pemuda Masjid Sultan Eyup mengepak barang-barang bantuan siang-malam.
Mereka mengutamakan barang-barang baru untuk dikirim lewat kargo udara.
H+4 pasca-gempa mereka sudah tidak lagi menerima bantuan berupa barang. Mereka hanya terima dana yang lebih mudah disalurkan. []