Penulis: Krisna Diantha
Bern, Wartaeropa.com – Bentuknya unik, seperti piring terbang atau UFO. Bunyinya lembut, suaranya menghanyutkan. Membius. Membawa jiwa berelaksasi.
Itulah hang, alat musik asal Swiss, yang dalam dialek Bern artinya hand (tangan).
Sepuluh tahun lalu, penulis ingin membelinya. Tapi syaratnya ruwet wet. Antara lain, harus menulis surat permohonan pembelian pakai tulisan tangan (tidak boleh pakai komputer).
Lalu, setelah hang dibeli, tidak boleh diperjualbelikan. Harga hang (yang ori) saat itu mendekati 2.000 franc swiss (sekitar Rp 33 juta).
Bukan itu saja. Calon pembeli harus antri tahunan, jika sudah mendapatkan ‘lampu hijau’ dari pembuatnya.
Akhirnya saya menyerah, nggak beli, nggak patheken. Kini banyak alat serupa alias kawe 2 yang bisa dibeli kapan saja.